Laman

Thursday, February 16, 2017

Tetap Magic

Tetap Magic


Lucas telah pulang dari eropa, kemarin beberapa minggu Lucas pergi ke eropa untuk mengurusi bisnis Tons grup, grup usaha ayah nya yang beberapa lini usaha di percayakan kepada Lucas, Lucas pergi ke eropa karna ada perusahaan luar negeri yang mau bekerja sama untuk membuat perusaahan jasa transportasi di indonesia dan Lucas di percaya oleh ayah nya untuk men-deal kan kerja sama antar dua perusahaan raksasa itu, menegosiasikan sebuah kerja sama untuk perusahaan ayah nya adalah pekerjaan yang sangat di kuasai Lucas, Lucas adalah seorang pendiplomat yang handal. Pandai membaca situasi, tenang dan dingin dalam mengambil keputusan, semua hal tentang tenang adalah ciri khas Lucas dalam bernegosiasi.

Hari minggu kini, hari ini Lucas tak berpakain formal seperti hari-hari jam kerja, biasa nya Lucas memakai tuxedo sewarna dengan celana nya, hari ini Lucas memakai jeans berwarna grey dengan kemeja putih polos di balut dengan sweater berwarna merah hati, parfum nya juga berwangi memikat seperti biasa nya, Lucas kini rindu dengan Ruru, dan bersiap turun dari kamar nya menuju garasi, mobil sport berwarna merah jadi pilihan Lucas hari ini,  mobil Lucas pun melaju di jalanan jakarta yang lebih sengang di banding hari lainnya, mobil yang jadi perhatian sebagian besar pengguna jalan.

*****

“Kita mau kemana sweethearth?”

Surprise” Lucas menjawab dengan suara tenang sedikit dingin, namun setelah itu tersenyum manis ke arah Ruru.

Seperti biasa Lucas si pembawa magic selalu bisa membuat Ruru dan otak nya penuh tanya, selalu bisa membuat gadis yang dia sayang deg-deg an, jalanan yang di tempuh Lucas menuju ke arah bogor, sekitar daerah sentul, sesampai nya di daerah sentul, mobil Lucas berbelok ke arah kiri jalan setelah menempuh perjalanan dari jakarta, mobil Lucas menjauh dari jalan utama, sampai akhir nya mobil Lucas akan memasuki halaman sebuah villa, ada penjaga villa yang menyambut Lucas dengan membukakan pintu gerbang pagar, villa ini benar-benar besar, dengan kolam Renang besar di samping villa, villa ini juga asri dengan beberapa pohon di bagian halaman nya, dengan dominasi warna putih villa ini benar-benar terawat dan indah.

“Waktu aku kecil aku belajar beRenang di kolam Renang ini, ayah yang ngajarin aku Renang” sambil Lucas berjalan ke arah pintu depan villa beriringan dengan Ruru, Lucas bercerita beberapa hal.

“Jadi villa ini penuh kenangan masa kecil kamu?”

“Yup,ayo my lovely, ada tempat yang lebih seru di belakang villa” Lucas mengulurkan tangan nya di sambut oleh Ruru yang menerima uluran tangan itu, kini Lucas dan Ruru berpegangan tangan menyusuri jalan ke arah belakang villa.

Masih pagi kala itu di villa Lucas, Lucas dan Ruru berjalan mesra, Lucas menuntun pujaan hati nya menuju tempat yang di maksud Lucas, sebuah tempat yang Lucas bilang kejutan untuk Ruru.

Bapak-bapak, yang tadi membukakan pintu gerbang villa, ternyata sudah ada di tempat yang di maksud Lucas, dari jauh bapak itu menuntun seekor kuda besar berwarna hitam, dari jauh bapak itu berjalan pelan dan hati-hati sambil mengelus-elus kuda hitam yang di bawa nya. Kuda dengan corak full hitam itu nampak gagah dengan pelana berwarna coklat dan postur tegap.

Ini adalah hamparan padang rumput hijau, seperti padang rumput yang bisa di pakai bermain golf karna keliatan sekali kalau rumput nya di tata dan di jaga dengan sangat baik.

“Dia ini nama nya januari lovely, arabian horse, kalau dulu di timur tengah kuda ini di pakai untuk berperang” Lucas menjelaskan sambil mengelus-elus kuda hitam yang ternyata bernama januari tersebut.

“Jadi dia lahir di januari?”

“Ga tau lahir nya kapan, Cuma ayah yang kasih nama januari, coba elus kuda nya” Lucas masih mengelus-elus kuda hitam itu, perlahan Lucas mendekatkan januari ke Ruru, Ruru dengan agak ragu-ragu mengelus kuda itu, keliatan Ruru agak ketakutan, sesekali Ruru memejamkan mata nya, tapi setelah agak lama nampak nya Ruru mulai tak takut lagi dan kuda nya pun keliatan nyaman serta jinak dengan Ruru, sesekali kuda jantan itu terdengar meringkik.

ok my lovely, ayo kita naiki Januari”
Lucas menuntun kuda ke tempat dimana telah di sediakan tangga kecil untuk membantu menaiki kuda tersebut, Lucas sudah di tangga, sebelum benar-benar naik Lucas menenangkan kuda hitam yang ada di hadapan nya itu.

Take it easy buddy kali ini kamu bakal bawa gadis manis yang aku sayangi jadi kamu harus tenang, dan bikin gadis ini senang” sambil Lucas sesekali melirik Ruru, Ruru tersenyum.

 Lucas memegang tali kekang dengan tangan kiri nya, lalu memasukkan kaki kiri nya di pijakan kaki, sekali gerakan Lucas sudah ada di atas kuda hitam nya, tersenyum Lucas kearah Ruru, lalu Ruru di bantu naik keatas duduk di belakang Lucas, Ruru memeluk erat Lucas.

Kuda yang awal nya pelan, kini derap kaki nya bertambah cepat, kuda hitam itu berlari cepat berlari mengelilingi lapangan rumput, Ruru sesekali berteriak kesenangan bercampur sedikit cemas dan Lucas hanya bersikap tenang, januari adalah sahabat baik Lucas sejak dulu, tentu Lucas sudah tau bagaimana cara mengendalikan nya, teriakan dari Ruru sesekali berganti tawa, Ruru begitu senang dengan aktivitas nya pagi ini, aktivitas dengan orang-orang yang di cintai begitu indah untuk dinikmati.

Udara pagi yang mulai bercampur dengan hangat matahari, di tambah dengan asmara yang ada di antara Ruru dan Lucas nampak nya pagi itu telah hadir hanya untuk menciptakan bahagia di antara dua manusia itu, derap kuda yang begitu cepat, detak jantung yang saling berhubungan berdetak bersamaan, pikiran yang penuh dengan rasa bahagia, rasa ingin memiliki selama nya, perasaan Lucas dan Ruru benar-benar bergerak cepat membungkus waktu dengan rasa yang hanya mampu di terjemahkan lewat dua tawa manusia hingga mereka kini menciptakan kehidupan bagi jiwa mereka yang sebelum nya sama-sama kosong.

*****

Matahari meninggi di atas kepala Lucas dan Ruru, siang menjelang seperti berkata kepada Lucas dan Ruru agar menepi dan sekarang mereka berdua berjalan menuju villa Lucas, berjalan kaki bergandengan tangan. Sepanjang jalan Lucas menatap ruru yang begitu cantik di tiap langkah kaki nya.
Di tepian kolam Renang terdapat meja ukuran sedang dengan permukaan yang membentuk lingkaran, di atas nya sudah di hidangkan beberapa makanan kecil dengan orange juice sebagai minum nya, Lucas menuntun Ruru untuk duduk di situ, di tepian kolam.

“Aku ada surprise ke dua” seraya Lucas menuang orange juice ke gelas ruru.

“Apa lagi sweety?”

“Surprise” Lucas tersenyum.
Senyum khas Lucas yang dingin, namun tetap menawan dengan aura yang membuat ruru merasa penuh udara di dadanya, lalu nafas itu seperti perlahan pergi ke arah Lucas, Lucas si pembawa magic yang dengan ajaib nya mampu membuat ruru selalu jadi sedikit nerveous bila di dekat nya.

*****

Jam dua siang kembali Lucas menuntun ruru ke suatu tempat, ternyata dengan berjalan sebentar ke arah belakang rumah villa Lucas, melewati rimbunan pohon, ada jalan aspal dengan panjang jalan sekitar kurang lebih 800 meteran.

“Kamu berkeringat” Lucas mengambil sapu tangan di saku nya dan mengelap lembut peluh yang ada di wajah ruru, dengan jalan kaki tempat yang di tuju Lucas dan ruru lumayan jauh, tentu saja membuat ruru berkeringat. Ruru juga hanya bisa terdiam menerima sikap lembut Lucas.

“Ayo sedikit lagi” Lucas melangkah lagi, beriringan dengan ruru, ke suatu tempat yang sedikit mirip gudang penyimpanan ukuran gudang nya lumayan besar dengan atap terbuat dari baja ringan, Lucas membuka rolling door bagian depan gudang dengan di bantu bapak penunggu villa.

Lucas melangkah pelan menuju sesuatu yang di bungkus dengan penutup yang mirip bahan penutup mobil, selimut yang terbuat dari bahan PVC itu pun di tarik Lucas, dan sekarang di depan ruru terdapat sebuah pesawat yang lebih kecil bila dibanding pesawat komersil yang umum nya sering ruru naiki.

Ternyata yang nampak seperti gudang besar tadi adalah hanggar tempat menyimpan pesawat.
“Kita terbang berdua”
Ruru hanya terlihat terkesima dan selalu saja kejutan dari Lucas adalah hal yang tak di sangka-sangka, Lucas benar-benar si pembuat magic bagi ruru.

Pesawat yang ada di hadapan Ruru adalah jenis pesawat latih, sebenar nya memang di peruntukkan untuk pilot yang berlatih terbang, GROB GT120 adalah type dari pesawat buatan Jerman ini, pesawat dari pabrikan Grob Aircraft ini memiliki kecepatan maksimal 450 km/ jam.

Lucas naik ke atas bagian pesawat sebelah kiri, membuka kaca bagian tengah, kaca itu adalah akses masuk bagi pilot dan penumpang. Lucas mengulurkan tangan nya, membantu ruru naik ke bagian kiri sayap pesawat, menuntun nya duduk di bagian kursi pessenger, lalu Lucas turun naik dari sisi kanan pesawat, setelah nya Lucas berada di kursi pilot.

Pesawat berjalan pelan keluar dari hanggar, Lucas bersikap tenang seperti biasa nya, menatap Ruru dengan pandangan ajaib nya, dingin namun menyebarkan kehangatan di hati Ruru.

Pesawat menatap lintasan lurus di depan nya, mesin siap untuk melaju, di kecepatan awal sirip sayap pesawat di turunkan, lalu untuk menambah kecepatan Lucas mendorong throtle dengan perlahan, Fungsi throtle adalah untuk menambah daya dorong pesawat, dari kecepatan awal kini kecepatan di naikkan, putaran mesin kini di 2200 rpm membuat kecepatan maksimal untuk lepas landas, pesawat melaju Lucas menstabilkan pesawat dengan pedal kaki, lalu yoke atau kemudi pesawat di tarik oleh Lucas, pesawat lepas landas, terbang tak lagi menyentuh tanah. Di ketinggian 90 meter sirip pesawat di kembalikan ke posisi semula, pesawat terbang stabil.

Ruru memandang ke bawah dari atas pesawat, indah pemandangan nya, Lucas membawa Ruru terbang tinggi, Lucas hanya tersenyum menatap Ruru. Lucas benar-benar pesulap yang mampu menghadirkan kejutan untuk Ruru.

Lucas kini siap melakukan beberapa manuver di udara dengan pesawat, sayap bagian kanan naik 90˚  pesawat terbang memutar ke arah sebalik nya, Ruru berteriak seperti gadis yang sedang terpacu adRenalin nya, layak nya seorang gadis kecil yang lagi menaiki roller coaster, setelah beberapa manuver di udara yang di lakukan Lucas dengan pesawat nya, kini pesawat itu terbang stabil di udara, Lucas membiarkan Ruru menikmati pemandangan kota bogor dari udara. Pesawat terbang tenang, bersama itu pula pikiran Ruru di buat melayang oleh Lucas, Ruru melirik Lucas yang duduk di sebelah kanan, Lucas begitu tenang dengan keajaiban-keajaiban nya yang  begitu luar biasa.

Setelah beberapa waktu Lucas dan Ruru terbang di udara kini saat nya mendarat, Lucas menurunkan sirip pesawat dan menarik throttle ke belakang, dengan tenang dan halus Lucas mendaratkan pesawat, hidung pesawat yang turun perlahan, Lucas begitu tenang dan dingin dalam hal ini, Lucas sepertinya memang sudah sering terbang dengan pesawat.

Pengalaman terbang dengan pesawat latih berdua saja dengan pilot nya adalah pengalaman pertama bagi Ruru, begitu berkesan bagi Ruru, senyum Lucas di atas awan begitu melekat di pikiran Ruru, sikap tenang namun dingin kan meluluhkan siapapun yang merasakan nya, Lucas benar-benar suatu keajaiban untuk Ruru, Lucas si pembawa magic.

No comments:

Post a Comment