Tetap Magic
Lucas telah pulang dari
eropa, kemarin beberapa minggu Lucas pergi ke eropa untuk mengurusi bisnis Tons
grup, grup usaha ayah nya yang beberapa lini usaha di percayakan kepada Lucas,
Lucas pergi ke eropa karna ada perusahaan luar negeri yang mau bekerja sama
untuk membuat perusaahan jasa transportasi di indonesia dan Lucas di percaya
oleh ayah nya untuk men-deal kan
kerja sama antar dua perusahaan raksasa itu, menegosiasikan sebuah kerja sama
untuk perusahaan ayah nya adalah pekerjaan yang sangat di kuasai Lucas, Lucas
adalah seorang pendiplomat yang handal. Pandai membaca situasi, tenang dan
dingin dalam mengambil keputusan, semua hal tentang tenang adalah ciri khas Lucas
dalam bernegosiasi.
Hari minggu kini, hari ini Lucas tak berpakain formal seperti hari-hari jam
kerja, biasa nya Lucas memakai tuxedo
sewarna dengan celana nya, hari ini Lucas memakai jeans berwarna grey dengan
kemeja putih polos di balut dengan sweater
berwarna merah hati, parfum nya juga berwangi memikat seperti biasa nya, Lucas
kini rindu dengan Ruru, dan bersiap turun dari kamar nya menuju garasi, mobil
sport berwarna merah jadi pilihan Lucas hari ini, mobil Lucas pun melaju di jalanan jakarta yang
lebih sengang di banding hari lainnya, mobil yang jadi perhatian sebagian besar
pengguna jalan.
*****
“Kita mau kemana sweethearth?”
“Surprise” Lucas menjawab dengan
suara tenang sedikit dingin, namun setelah itu tersenyum manis ke arah Ruru.
Seperti biasa Lucas si pembawa magic selalu bisa membuat Ruru dan otak nya
penuh tanya, selalu bisa membuat gadis yang dia sayang deg-deg an, jalanan yang
di tempuh Lucas menuju ke arah bogor, sekitar daerah sentul, sesampai nya di
daerah sentul, mobil Lucas berbelok ke arah kiri jalan setelah menempuh
perjalanan dari jakarta, mobil Lucas menjauh dari jalan utama, sampai akhir nya
mobil Lucas akan memasuki halaman sebuah villa, ada penjaga villa yang
menyambut Lucas dengan membukakan pintu gerbang pagar, villa ini benar-benar
besar, dengan kolam Renang besar di samping villa, villa ini juga asri dengan
beberapa pohon di bagian halaman nya, dengan dominasi warna putih villa ini
benar-benar terawat dan indah.
“Waktu aku kecil aku belajar beRenang di kolam Renang ini, ayah yang ngajarin
aku Renang” sambil Lucas berjalan ke arah pintu depan villa beriringan dengan Ruru,
Lucas bercerita beberapa hal.
“Jadi villa ini penuh kenangan masa kecil kamu?”
“Yup,ayo my lovely, ada tempat yang
lebih seru di belakang villa” Lucas mengulurkan tangan nya di sambut oleh Ruru
yang menerima uluran tangan itu, kini Lucas dan Ruru berpegangan tangan
menyusuri jalan ke arah belakang villa.
Masih pagi kala itu di villa Lucas, Lucas dan Ruru berjalan mesra, Lucas
menuntun pujaan hati nya menuju tempat yang di maksud Lucas, sebuah tempat yang
Lucas bilang kejutan untuk Ruru.
Bapak-bapak, yang tadi membukakan pintu gerbang villa, ternyata sudah ada di
tempat yang di maksud Lucas, dari jauh bapak itu menuntun seekor kuda besar
berwarna hitam, dari jauh bapak itu berjalan pelan dan hati-hati sambil
mengelus-elus kuda hitam yang di bawa nya. Kuda dengan corak full hitam itu nampak gagah dengan
pelana berwarna coklat dan postur tegap.
Ini adalah hamparan padang rumput hijau, seperti padang rumput yang bisa di
pakai bermain golf karna keliatan sekali kalau rumput nya di tata dan di jaga
dengan sangat baik.
“Dia ini nama nya januari lovely, arabian
horse, kalau dulu di timur tengah kuda ini di pakai untuk berperang” Lucas
menjelaskan sambil mengelus-elus kuda hitam yang ternyata bernama januari
tersebut.
“Jadi dia lahir di januari?”
“Ga tau lahir nya kapan, Cuma ayah yang kasih nama januari, coba elus kuda nya”
Lucas masih mengelus-elus kuda hitam itu, perlahan Lucas mendekatkan januari ke
Ruru, Ruru dengan agak ragu-ragu mengelus kuda itu, keliatan Ruru agak
ketakutan, sesekali Ruru memejamkan mata nya, tapi setelah agak lama nampak nya
Ruru mulai tak takut lagi dan kuda nya pun keliatan nyaman serta jinak dengan Ruru,
sesekali kuda jantan itu terdengar meringkik.
“ok my lovely, ayo kita naiki Januari”
Lucas menuntun kuda ke tempat dimana telah di sediakan tangga kecil untuk
membantu menaiki kuda tersebut, Lucas sudah di tangga, sebelum benar-benar naik
Lucas menenangkan kuda hitam yang ada di hadapan nya itu.
“Take it easy buddy kali ini kamu
bakal bawa gadis manis yang aku sayangi jadi kamu harus tenang, dan bikin gadis
ini senang” sambil Lucas sesekali melirik Ruru, Ruru tersenyum.
Lucas memegang tali kekang dengan tangan
kiri nya, lalu memasukkan kaki kiri nya di pijakan kaki, sekali gerakan Lucas
sudah ada di atas kuda hitam nya, tersenyum Lucas kearah Ruru, lalu Ruru di
bantu naik keatas duduk di belakang Lucas, Ruru memeluk erat Lucas.
Kuda yang awal nya pelan, kini derap kaki nya bertambah cepat, kuda hitam itu
berlari cepat berlari mengelilingi lapangan rumput, Ruru sesekali berteriak
kesenangan bercampur sedikit cemas dan Lucas hanya bersikap tenang, januari
adalah sahabat baik Lucas sejak dulu, tentu Lucas sudah tau bagaimana cara
mengendalikan nya, teriakan dari Ruru sesekali berganti tawa, Ruru begitu
senang dengan aktivitas nya pagi ini, aktivitas dengan orang-orang yang di
cintai begitu indah untuk dinikmati.
Udara pagi yang mulai bercampur dengan hangat matahari, di tambah dengan asmara
yang ada di antara Ruru dan Lucas nampak nya pagi itu telah hadir hanya untuk
menciptakan bahagia di antara dua manusia itu, derap kuda yang begitu cepat,
detak jantung yang saling berhubungan berdetak bersamaan, pikiran yang penuh
dengan rasa bahagia, rasa ingin memiliki selama nya, perasaan Lucas dan Ruru benar-benar
bergerak cepat membungkus waktu dengan rasa yang hanya mampu di terjemahkan
lewat dua tawa manusia hingga mereka kini menciptakan kehidupan bagi jiwa
mereka yang sebelum nya sama-sama kosong.
*****
Matahari meninggi di atas kepala Lucas dan Ruru, siang menjelang seperti
berkata kepada Lucas dan Ruru agar menepi dan sekarang mereka berdua berjalan
menuju villa Lucas, berjalan kaki bergandengan tangan. Sepanjang jalan Lucas
menatap ruru yang begitu cantik di tiap langkah kaki nya.
Di tepian kolam Renang terdapat meja ukuran sedang dengan permukaan yang
membentuk lingkaran, di atas nya sudah di hidangkan beberapa makanan kecil
dengan orange juice sebagai minum nya, Lucas menuntun Ruru untuk duduk di situ,
di tepian kolam.
“Aku ada surprise ke dua” seraya Lucas menuang orange juice ke gelas ruru.
“Apa lagi sweety?”
“Surprise” Lucas tersenyum.
Senyum khas Lucas yang dingin, namun tetap menawan dengan aura yang membuat
ruru merasa penuh udara di dadanya, lalu nafas itu seperti perlahan pergi ke
arah Lucas, Lucas si pembawa magic yang dengan ajaib nya mampu membuat ruru
selalu jadi sedikit nerveous bila di
dekat nya.
*****
Jam dua siang kembali Lucas menuntun ruru ke suatu tempat, ternyata dengan
berjalan sebentar ke arah belakang rumah villa Lucas, melewati rimbunan pohon,
ada jalan aspal dengan panjang jalan sekitar kurang lebih 800 meteran.
“Kamu berkeringat” Lucas mengambil sapu tangan di saku nya dan mengelap lembut
peluh yang ada di wajah ruru, dengan jalan kaki tempat yang di tuju Lucas dan
ruru lumayan jauh, tentu saja membuat ruru berkeringat. Ruru juga hanya bisa terdiam
menerima sikap lembut Lucas.
“Ayo sedikit lagi” Lucas melangkah lagi, beriringan dengan ruru, ke suatu
tempat yang sedikit mirip gudang penyimpanan ukuran gudang nya lumayan besar
dengan atap terbuat dari baja ringan, Lucas membuka rolling door bagian depan
gudang dengan di bantu bapak penunggu villa.
Lucas melangkah pelan menuju sesuatu yang di bungkus dengan penutup yang mirip
bahan penutup mobil, selimut yang terbuat dari bahan PVC itu pun di tarik Lucas,
dan sekarang di depan ruru terdapat sebuah pesawat yang lebih kecil bila
dibanding pesawat komersil yang umum nya sering ruru naiki.
Ternyata yang nampak seperti gudang besar tadi adalah hanggar tempat menyimpan
pesawat.
“Kita terbang berdua”
Ruru hanya terlihat terkesima dan selalu saja kejutan dari Lucas adalah hal
yang tak di sangka-sangka, Lucas benar-benar si pembuat magic bagi ruru.
Pesawat yang ada di hadapan Ruru adalah jenis pesawat latih, sebenar nya memang
di peruntukkan untuk pilot yang berlatih terbang, GROB GT120 adalah type dari
pesawat buatan Jerman ini, pesawat dari pabrikan Grob Aircraft ini memiliki
kecepatan maksimal 450 km/ jam.
Lucas naik ke atas bagian pesawat sebelah kiri, membuka kaca bagian tengah,
kaca itu adalah akses masuk bagi pilot dan penumpang. Lucas mengulurkan tangan
nya, membantu ruru naik ke bagian kiri sayap pesawat, menuntun nya duduk di
bagian kursi pessenger, lalu Lucas
turun naik dari sisi kanan pesawat, setelah nya Lucas berada di kursi pilot.
Pesawat berjalan pelan keluar dari hanggar, Lucas bersikap tenang seperti biasa
nya, menatap Ruru dengan pandangan ajaib nya, dingin namun menyebarkan
kehangatan di hati Ruru.
Pesawat menatap lintasan lurus di depan nya, mesin siap untuk melaju, di
kecepatan awal sirip sayap pesawat di turunkan, lalu untuk menambah kecepatan Lucas
mendorong throtle dengan perlahan, Fungsi throtle adalah untuk menambah daya
dorong pesawat, dari kecepatan awal kini kecepatan di naikkan, putaran mesin
kini di 2200 rpm membuat kecepatan maksimal untuk lepas landas, pesawat melaju Lucas
menstabilkan pesawat dengan pedal kaki, lalu yoke atau kemudi pesawat di tarik
oleh Lucas, pesawat lepas landas, terbang tak lagi menyentuh tanah. Di
ketinggian 90 meter sirip pesawat di kembalikan ke posisi semula, pesawat
terbang stabil.
Ruru memandang ke bawah dari atas pesawat, indah pemandangan nya, Lucas membawa
Ruru terbang tinggi, Lucas hanya tersenyum menatap Ruru. Lucas benar-benar
pesulap yang mampu menghadirkan kejutan untuk Ruru.
Lucas kini siap melakukan beberapa manuver di udara dengan pesawat, sayap
bagian kanan naik 90˚ pesawat
terbang memutar ke arah sebalik nya, Ruru berteriak seperti gadis yang sedang
terpacu adRenalin nya, layak nya seorang gadis kecil yang lagi menaiki roller
coaster, setelah beberapa manuver di udara yang di lakukan Lucas dengan pesawat
nya, kini pesawat itu terbang stabil di udara, Lucas membiarkan Ruru menikmati
pemandangan kota bogor dari udara. Pesawat terbang tenang, bersama itu pula pikiran
Ruru di buat melayang oleh Lucas, Ruru melirik Lucas yang duduk di sebelah
kanan, Lucas begitu tenang dengan keajaiban-keajaiban nya yang begitu luar biasa.
Setelah beberapa waktu Lucas dan Ruru terbang di udara kini saat nya mendarat, Lucas
menurunkan sirip pesawat dan menarik throttle ke belakang, dengan tenang dan
halus Lucas mendaratkan pesawat, hidung pesawat yang turun perlahan, Lucas
begitu tenang dan dingin dalam hal ini, Lucas sepertinya memang sudah sering
terbang dengan pesawat.
Pengalaman terbang dengan pesawat latih berdua saja dengan pilot nya adalah
pengalaman pertama bagi Ruru, begitu berkesan bagi Ruru, senyum Lucas di atas
awan begitu melekat di pikiran Ruru, sikap tenang namun dingin kan meluluhkan
siapapun yang merasakan nya, Lucas benar-benar suatu keajaiban untuk Ruru, Lucas
si pembawa magic.

No comments:
Post a Comment