Laman

Thursday, March 16, 2017

Selamat ulang tahun mama

Selamat ulang tahun mama.

Terimakasih sudah menjadi hujan yang datang membasahi bumi.
Sudah menjadi awan yang memayungi kami.
Sudah menjadi pohon teduh yang sejuk untuk kami.
Sudah menjadi pohon yang berbuah manis.
Sudah menjadi matematika tanpa perlu hitung rugi laba.
Sudah menjadi penghubung dunia luar ketika kami dikandungan.
Sudah memberi pesan ketika kami jauh.
Sudah menjadi peta kami agar kami tak terlalu jauh dari jalur.
Sudah menjadi musim yang setia berganti.
Sudah menjadi pahlawan tanpa kekuatan super.
Sudah memberi nasehat agar kami tetap kuat dan percaya.
Sudah menjadi hutan yang memberi oksigen untuk kami.
Sudah menjadi kehidupan yang baik serta unik bagi kami.
Sudah memeluk menjaga ketika kami sakit dan kesepian.
Sudah menjadi angin yang meniup membelai-belai.
Sudah menjadi bijak, tempat kami bertanya.
Sudah menjadi guru dalam soal berburu.
Sudah memasak sesuatu yang enak, selalu enak.
Sudah membagi ASI, bagi kami yang dulu bayi.
Sudah menjadi surga dunia di tiap bagian tubuh.
Sudah menjadi kertas, tempat kami berbagi kisah.
Terimakasih untuk kehidupan yang bagus ini.

Semoga sehat selalu untuk mama, semoga Tuhan selalu memberi bahagia seperti waktu-waktu kita, semoga tuhan mengabulkan tiap-tiap do’a yang mama surati untuk tuhan diatas sana, kami berdoa penuh cinta untuk mama yang selalu membagi cinta yang tak terhitung jumlahnya. Selamat ulang tahun ma.




Bekasi, 17 maret 2017


Sulaiman Adi Wijaya

Thursday, February 16, 2017

Tetap Magic

Tetap Magic


Lucas telah pulang dari eropa, kemarin beberapa minggu Lucas pergi ke eropa untuk mengurusi bisnis Tons grup, grup usaha ayah nya yang beberapa lini usaha di percayakan kepada Lucas, Lucas pergi ke eropa karna ada perusahaan luar negeri yang mau bekerja sama untuk membuat perusaahan jasa transportasi di indonesia dan Lucas di percaya oleh ayah nya untuk men-deal kan kerja sama antar dua perusahaan raksasa itu, menegosiasikan sebuah kerja sama untuk perusahaan ayah nya adalah pekerjaan yang sangat di kuasai Lucas, Lucas adalah seorang pendiplomat yang handal. Pandai membaca situasi, tenang dan dingin dalam mengambil keputusan, semua hal tentang tenang adalah ciri khas Lucas dalam bernegosiasi.

Hari minggu kini, hari ini Lucas tak berpakain formal seperti hari-hari jam kerja, biasa nya Lucas memakai tuxedo sewarna dengan celana nya, hari ini Lucas memakai jeans berwarna grey dengan kemeja putih polos di balut dengan sweater berwarna merah hati, parfum nya juga berwangi memikat seperti biasa nya, Lucas kini rindu dengan Ruru, dan bersiap turun dari kamar nya menuju garasi, mobil sport berwarna merah jadi pilihan Lucas hari ini,  mobil Lucas pun melaju di jalanan jakarta yang lebih sengang di banding hari lainnya, mobil yang jadi perhatian sebagian besar pengguna jalan.

*****

“Kita mau kemana sweethearth?”

Surprise” Lucas menjawab dengan suara tenang sedikit dingin, namun setelah itu tersenyum manis ke arah Ruru.

Seperti biasa Lucas si pembawa magic selalu bisa membuat Ruru dan otak nya penuh tanya, selalu bisa membuat gadis yang dia sayang deg-deg an, jalanan yang di tempuh Lucas menuju ke arah bogor, sekitar daerah sentul, sesampai nya di daerah sentul, mobil Lucas berbelok ke arah kiri jalan setelah menempuh perjalanan dari jakarta, mobil Lucas menjauh dari jalan utama, sampai akhir nya mobil Lucas akan memasuki halaman sebuah villa, ada penjaga villa yang menyambut Lucas dengan membukakan pintu gerbang pagar, villa ini benar-benar besar, dengan kolam Renang besar di samping villa, villa ini juga asri dengan beberapa pohon di bagian halaman nya, dengan dominasi warna putih villa ini benar-benar terawat dan indah.

“Waktu aku kecil aku belajar beRenang di kolam Renang ini, ayah yang ngajarin aku Renang” sambil Lucas berjalan ke arah pintu depan villa beriringan dengan Ruru, Lucas bercerita beberapa hal.

“Jadi villa ini penuh kenangan masa kecil kamu?”

“Yup,ayo my lovely, ada tempat yang lebih seru di belakang villa” Lucas mengulurkan tangan nya di sambut oleh Ruru yang menerima uluran tangan itu, kini Lucas dan Ruru berpegangan tangan menyusuri jalan ke arah belakang villa.

Masih pagi kala itu di villa Lucas, Lucas dan Ruru berjalan mesra, Lucas menuntun pujaan hati nya menuju tempat yang di maksud Lucas, sebuah tempat yang Lucas bilang kejutan untuk Ruru.

Bapak-bapak, yang tadi membukakan pintu gerbang villa, ternyata sudah ada di tempat yang di maksud Lucas, dari jauh bapak itu menuntun seekor kuda besar berwarna hitam, dari jauh bapak itu berjalan pelan dan hati-hati sambil mengelus-elus kuda hitam yang di bawa nya. Kuda dengan corak full hitam itu nampak gagah dengan pelana berwarna coklat dan postur tegap.

Ini adalah hamparan padang rumput hijau, seperti padang rumput yang bisa di pakai bermain golf karna keliatan sekali kalau rumput nya di tata dan di jaga dengan sangat baik.

“Dia ini nama nya januari lovely, arabian horse, kalau dulu di timur tengah kuda ini di pakai untuk berperang” Lucas menjelaskan sambil mengelus-elus kuda hitam yang ternyata bernama januari tersebut.

“Jadi dia lahir di januari?”

“Ga tau lahir nya kapan, Cuma ayah yang kasih nama januari, coba elus kuda nya” Lucas masih mengelus-elus kuda hitam itu, perlahan Lucas mendekatkan januari ke Ruru, Ruru dengan agak ragu-ragu mengelus kuda itu, keliatan Ruru agak ketakutan, sesekali Ruru memejamkan mata nya, tapi setelah agak lama nampak nya Ruru mulai tak takut lagi dan kuda nya pun keliatan nyaman serta jinak dengan Ruru, sesekali kuda jantan itu terdengar meringkik.

ok my lovely, ayo kita naiki Januari”
Lucas menuntun kuda ke tempat dimana telah di sediakan tangga kecil untuk membantu menaiki kuda tersebut, Lucas sudah di tangga, sebelum benar-benar naik Lucas menenangkan kuda hitam yang ada di hadapan nya itu.

Take it easy buddy kali ini kamu bakal bawa gadis manis yang aku sayangi jadi kamu harus tenang, dan bikin gadis ini senang” sambil Lucas sesekali melirik Ruru, Ruru tersenyum.

 Lucas memegang tali kekang dengan tangan kiri nya, lalu memasukkan kaki kiri nya di pijakan kaki, sekali gerakan Lucas sudah ada di atas kuda hitam nya, tersenyum Lucas kearah Ruru, lalu Ruru di bantu naik keatas duduk di belakang Lucas, Ruru memeluk erat Lucas.

Kuda yang awal nya pelan, kini derap kaki nya bertambah cepat, kuda hitam itu berlari cepat berlari mengelilingi lapangan rumput, Ruru sesekali berteriak kesenangan bercampur sedikit cemas dan Lucas hanya bersikap tenang, januari adalah sahabat baik Lucas sejak dulu, tentu Lucas sudah tau bagaimana cara mengendalikan nya, teriakan dari Ruru sesekali berganti tawa, Ruru begitu senang dengan aktivitas nya pagi ini, aktivitas dengan orang-orang yang di cintai begitu indah untuk dinikmati.

Udara pagi yang mulai bercampur dengan hangat matahari, di tambah dengan asmara yang ada di antara Ruru dan Lucas nampak nya pagi itu telah hadir hanya untuk menciptakan bahagia di antara dua manusia itu, derap kuda yang begitu cepat, detak jantung yang saling berhubungan berdetak bersamaan, pikiran yang penuh dengan rasa bahagia, rasa ingin memiliki selama nya, perasaan Lucas dan Ruru benar-benar bergerak cepat membungkus waktu dengan rasa yang hanya mampu di terjemahkan lewat dua tawa manusia hingga mereka kini menciptakan kehidupan bagi jiwa mereka yang sebelum nya sama-sama kosong.

*****

Matahari meninggi di atas kepala Lucas dan Ruru, siang menjelang seperti berkata kepada Lucas dan Ruru agar menepi dan sekarang mereka berdua berjalan menuju villa Lucas, berjalan kaki bergandengan tangan. Sepanjang jalan Lucas menatap ruru yang begitu cantik di tiap langkah kaki nya.
Di tepian kolam Renang terdapat meja ukuran sedang dengan permukaan yang membentuk lingkaran, di atas nya sudah di hidangkan beberapa makanan kecil dengan orange juice sebagai minum nya, Lucas menuntun Ruru untuk duduk di situ, di tepian kolam.

“Aku ada surprise ke dua” seraya Lucas menuang orange juice ke gelas ruru.

“Apa lagi sweety?”

“Surprise” Lucas tersenyum.
Senyum khas Lucas yang dingin, namun tetap menawan dengan aura yang membuat ruru merasa penuh udara di dadanya, lalu nafas itu seperti perlahan pergi ke arah Lucas, Lucas si pembawa magic yang dengan ajaib nya mampu membuat ruru selalu jadi sedikit nerveous bila di dekat nya.

*****

Jam dua siang kembali Lucas menuntun ruru ke suatu tempat, ternyata dengan berjalan sebentar ke arah belakang rumah villa Lucas, melewati rimbunan pohon, ada jalan aspal dengan panjang jalan sekitar kurang lebih 800 meteran.

“Kamu berkeringat” Lucas mengambil sapu tangan di saku nya dan mengelap lembut peluh yang ada di wajah ruru, dengan jalan kaki tempat yang di tuju Lucas dan ruru lumayan jauh, tentu saja membuat ruru berkeringat. Ruru juga hanya bisa terdiam menerima sikap lembut Lucas.

“Ayo sedikit lagi” Lucas melangkah lagi, beriringan dengan ruru, ke suatu tempat yang sedikit mirip gudang penyimpanan ukuran gudang nya lumayan besar dengan atap terbuat dari baja ringan, Lucas membuka rolling door bagian depan gudang dengan di bantu bapak penunggu villa.

Lucas melangkah pelan menuju sesuatu yang di bungkus dengan penutup yang mirip bahan penutup mobil, selimut yang terbuat dari bahan PVC itu pun di tarik Lucas, dan sekarang di depan ruru terdapat sebuah pesawat yang lebih kecil bila dibanding pesawat komersil yang umum nya sering ruru naiki.

Ternyata yang nampak seperti gudang besar tadi adalah hanggar tempat menyimpan pesawat.
“Kita terbang berdua”
Ruru hanya terlihat terkesima dan selalu saja kejutan dari Lucas adalah hal yang tak di sangka-sangka, Lucas benar-benar si pembuat magic bagi ruru.

Pesawat yang ada di hadapan Ruru adalah jenis pesawat latih, sebenar nya memang di peruntukkan untuk pilot yang berlatih terbang, GROB GT120 adalah type dari pesawat buatan Jerman ini, pesawat dari pabrikan Grob Aircraft ini memiliki kecepatan maksimal 450 km/ jam.

Lucas naik ke atas bagian pesawat sebelah kiri, membuka kaca bagian tengah, kaca itu adalah akses masuk bagi pilot dan penumpang. Lucas mengulurkan tangan nya, membantu ruru naik ke bagian kiri sayap pesawat, menuntun nya duduk di bagian kursi pessenger, lalu Lucas turun naik dari sisi kanan pesawat, setelah nya Lucas berada di kursi pilot.

Pesawat berjalan pelan keluar dari hanggar, Lucas bersikap tenang seperti biasa nya, menatap Ruru dengan pandangan ajaib nya, dingin namun menyebarkan kehangatan di hati Ruru.

Pesawat menatap lintasan lurus di depan nya, mesin siap untuk melaju, di kecepatan awal sirip sayap pesawat di turunkan, lalu untuk menambah kecepatan Lucas mendorong throtle dengan perlahan, Fungsi throtle adalah untuk menambah daya dorong pesawat, dari kecepatan awal kini kecepatan di naikkan, putaran mesin kini di 2200 rpm membuat kecepatan maksimal untuk lepas landas, pesawat melaju Lucas menstabilkan pesawat dengan pedal kaki, lalu yoke atau kemudi pesawat di tarik oleh Lucas, pesawat lepas landas, terbang tak lagi menyentuh tanah. Di ketinggian 90 meter sirip pesawat di kembalikan ke posisi semula, pesawat terbang stabil.

Ruru memandang ke bawah dari atas pesawat, indah pemandangan nya, Lucas membawa Ruru terbang tinggi, Lucas hanya tersenyum menatap Ruru. Lucas benar-benar pesulap yang mampu menghadirkan kejutan untuk Ruru.

Lucas kini siap melakukan beberapa manuver di udara dengan pesawat, sayap bagian kanan naik 90˚  pesawat terbang memutar ke arah sebalik nya, Ruru berteriak seperti gadis yang sedang terpacu adRenalin nya, layak nya seorang gadis kecil yang lagi menaiki roller coaster, setelah beberapa manuver di udara yang di lakukan Lucas dengan pesawat nya, kini pesawat itu terbang stabil di udara, Lucas membiarkan Ruru menikmati pemandangan kota bogor dari udara. Pesawat terbang tenang, bersama itu pula pikiran Ruru di buat melayang oleh Lucas, Ruru melirik Lucas yang duduk di sebelah kanan, Lucas begitu tenang dengan keajaiban-keajaiban nya yang  begitu luar biasa.

Setelah beberapa waktu Lucas dan Ruru terbang di udara kini saat nya mendarat, Lucas menurunkan sirip pesawat dan menarik throttle ke belakang, dengan tenang dan halus Lucas mendaratkan pesawat, hidung pesawat yang turun perlahan, Lucas begitu tenang dan dingin dalam hal ini, Lucas sepertinya memang sudah sering terbang dengan pesawat.

Pengalaman terbang dengan pesawat latih berdua saja dengan pilot nya adalah pengalaman pertama bagi Ruru, begitu berkesan bagi Ruru, senyum Lucas di atas awan begitu melekat di pikiran Ruru, sikap tenang namun dingin kan meluluhkan siapapun yang merasakan nya, Lucas benar-benar suatu keajaiban untuk Ruru, Lucas si pembawa magic.

Wednesday, February 15, 2017

Gadis

Gadis




Aku sudah banyak mendengar kisah apapun, kali ini aku akan membagikan kisah tentang rumah kosong, sudah lama pergi ditinggal pemiliknya, bertahun-tahun tak terurus, tak juga terawat, tak ada yang menjamah, dibiarkan saja kosong bertahun-tahun, pemiliknya pergi, yang kudengar dari beberapa tetangga katanya pemiliknya pergi berburu pinguin di kutub utara, jadi itu alasannya rumah ini dibiarkan kosong? Sayang sekali, Aku saja mau menempatinya, rumah itu cantik dengan design arsitektur dari zaman belanda.

Memasuki halaman rumah kosong itu, aku disambut dengan gerbang setinggi tiga meter dengan pagar yang terbuat dari barisan batubata merah, halamannya banyak daun kering, pohon jambu tak berdaun kulihat kering , nampak beberapa ulat bulu bergerak memakan ranting pohon jambu itu, aku bergidik ngeri, dengan pelan kutinggalkan halaman. Aku masuk melalui pintu depan, kubuka perlahan pintu depan rumah itu, besar pintunya, namun kotor berdebu,ketika aku memasuki ruang utama yang nampak adalah kursi-kursi yang tertutup kain putih, ini rumah yang bertahun tak di urus, benar-benar berdebu, aku mengamati sekitar sambil menutup mulut dengan sapu tangan, wangi debu benar-benar menyesakkan, namun aku tetap mau tau bentuk di dalam rumah ini, aku penasaran, kususuri anak tangga satu persatu, kuhitung anak tangga itu ada 33.000 jumlahnya.

Pintu berwarna putih dengan gagang pintu berwarna emas, gagang pintu ku genggam dan kuputar, pintu itu ku dorong sedikit. Ada sosok gadis berkulit pucat dengan rambut panjang memunggungiku, menangis dia sendirian, aku benar-benar bergidik kali ini, ngeri rasanya membayangkan hal itu, tapi aku mencoba mengumpulkan nyali, langkah kaki ku pelan mendekati gadis itu.

“Siapa kamu?” Aku bertanya satu hal yang salah?

“Miranda namaku kak”

“Kenapa kamu disini Miranda?”

“Menunggu ayah dan ibu ku pulang dari pergi”

“Astaga, kamu menunggu yang takkan datang, ikutlah keluar denganku”

“Tidak !!!!” Teriakkan gadis itu memekakkan telingaku, aku sempoyongan, pandangan samar, kulihat gadis itu tersenyum melihatku, samar-samar sebuah suara memasuki gendang telingaku, gadis itu berkata.

“Aku lebih senang disini kak” Kalimat tadi di ulang-ulang di gendang telingaku, samar, pelan namun begitu jelas, aku tertidur di lantai dua rumah tua itu, rumah yang ternyata memiliki penghuni. Miranda.

“Aku lebih senang disini kak” suara lembut itu kembali memutari otakku 3 putaran, selembut layaknya gadis yang baru beranjak dewasa, aku bisa tau pemilik suara itu bahagia, tak perlu ku ajak kemana-mana dia bahagia tinggal di rumahnya, padahal aku hanya ingin mengajak nya berkeliling melihat kalau dunia diluar rumah juga tak kalah indah dengan didalam rumah, diluar rumah ada banyak tempat yang diciptakan indah dan bisa kita nikmati pemandangan indah itu dengan meminum segelas jus wortel.

****

Agak kontras tampilan rumah kosong  dengan rumah disebelahnya, disebelahnya ada rumah mungil yang terawat, walaupun tak sebegitu luas namun nampaklah dari luar rumahnya begitu bersih melambangkan kesahajaan pemiliknya, halaman yang tiap jam 6 pagi selalu disapu oleh anak gadis, anak gadis dari kota padang, Nira nama gadis itu, tanpa kerudung, kalau jam 6 pagi Nira menyapu halaman, jadi saat itu kau bisa melihat rambut hitamnya terurai, aku terkadang mengendap hanya untuk melihat gadis bernama Nira itu menyapu halaman, oh Nira.

Nira senyummu aku diaduk didalamnya
Nira matamu bercahaya lembut
Nira aku suka gaya rambutmu, mirip gadis dalam dongeng dengan sepatu kaca
Nira hidung itu dibentuk dari apa?
Alismu, boleh berayun disana aku?
Telingamu mendengar lagu yang kusiulkan?
Nira jam 6 pagi aku tunggu
Nira jam 6 pagi aku dibalik pagar rumahmu

Seperti biasa sebangun nya aku dari tidur lelapku, dari mimpi soal gadis yang berteriak di telingaku. Aku membasuh wajahku, menghilangkan garisan mimpi buruk tentang gadis yang ada di Rumah kosong tanpa penghuni, handuk putih kuraih, mengeringkan wajah setelah mencuci muka, Raut bersih yang kau inginkan.
            
    Jam 6 pagi, aku akan menemui Nira ku, ah lihat dia sedang menyapu halaman. Garis wajah Nira gadis dari kota padang begitu bahagia, apa yang dia masak didapurnya? Sepotong rendang mungkin dengan bumbu santan kesukaanku.

             “Kenapa aku tak hadir didepannya? Coba berkenalan saja dengannya”

‘Dia tak kan mau dengan lelaki macam kau!’

“Yang benar saja? Apa aku punya salah?”

‘lelaki munafik macam kau ! hhh untuknya? Dia bukan orang bodoh’

“Aku munafik?”

‘Kau ! satu desa ini saja sudah tau siapa kau ! takkan pantas gadis baik macam dia untukkmu’

Terus saja bagian kanan diriku, memaki-maki diriku sendiri, bahkan hatiku berkata aku tak pantas untuk Nira, dosa apa yang ku perbuat dimasa lalu? Sampai sebegitunya kau hati?  Aku tulus mengaguminya tak untuk ku nafsukan, tidak, bahkan aku tak punya nyali untuk berkenalan, dan untuk berjabat tangan saja aku tak pantas? Yang benar saja hati.

*****

Setiap hari jum’at di desaku ada pasar di suatu lokasi nama nya pekan, iya pekan orang disesaku bertransaksi jual-beli di pekan itu, banyak pedagang barang apa saja hari itu, dibawah bukit merah, kebetulan hari ini hari jum’at , aku ingin ke pekan ada beberapa alat lukis dan beberapa kertas kanvas yang harus kubeli, aku mau melukis wajah Nira, kan kulukis esok hari pukul 6 pagi ketika dia sedang menyapu halaman, diam-diam akan kulukis, aku mau melawan hati.

Pekan dengan hiruk pikuk manusianya, sebagian yang datang tidak membawa serta wajahnya, wajah mereka ditinggalkan di ladang masing-masing, daerahku penghasil lada terbesar di dunia, ditengah manusia yang sibuk bertransaksi aku melihat gadis dengan baju ke eropa-eropaan nya, macam meneer dari belanda dia, matanya hanya bersisa hitam tanpa ada warna putih sedikitpun, menatapku diam, aku menatapnya, gadis dalam mimpiku, dia nyata? Miranda bukan nama nya.

Aku mendekati gadis itu, aneh sekali banyak orang desa ku disekitarnya namun semuanya nampak acuh, Miranda sama sekali tak ditegur atau disapa, harus nya warga desa ku sadar ada gadis dengan wajah eropa dan dandanan baju eropa , mereka seharusnya terperangah, namun tidak, mereka tetap acuh.

Langkah ku pelan mendekati Miranda, aku sama sekali tak ngeri seperti kemarin kami berkenalan di lantai dua rumah kosong, tak ada rasa takutku, mungkin takutnya telah disembunyikan oleh miranda dibalik matanya yang hitam legam itu.

“Kau nyata ?”

“Tidak, aku hanya nyata difikiranmu”

“Jangan bercanda”

“Iya kak, aku nyata di dalam otakmu, tidak diluar itu”

“Lantas kenapa fikiranku membentukmu”

“Untuk memberi pesan.....”

Miranda belum menyelesaikan kalimatnya ada suatu hal yang ingin disampaikannya, namun hari berubah gelap, mendung menurunkan hujan, padahal tadi cerah, bersamaan dengan hujan miranda menghilang, seperti lukisan yang tersiram air.

Mata hitamnya sungguh menakuti, namun itu mengajarkan berani.


Nira? Aku akan tetap menemuinya, pagi besok seperti biasa jam 6 pagi, dan aku akan memperkenalkan diri sebagai pencetak awan yang mendatangkan cerah sesekali mendung, agar dia tau aku selalu diatas sini memperhatikan dia serta memayunginya. Oh Nira aku jatuh cinta.  

Sunday, February 12, 2017

Bahagia setengah mati

Bahagia setengah mati

Kita berdua bergandengan tangan melewati tepian danau dengan beberapa angsa yang berenang ditengah danau dan ada beberapa angsa dibibir danau, angsa-angsa yang bermain dibibir danau terlihat berpasangan terlihat mereka saling bercanda satu sama lain. Bilang saja kalau aku salah, bisa jadi angsa itu sedang bediskusi atau berdebat aku tak tau pasti, aku bukan angsa.

“Angsa nya bahagia?” Tanyamu, dengan dua pasang mata yang menelanku

“Aku tidak tau, aku bisa bicara bahasa bebek bukan bahasa angsa” menjawab pertanyaanmu dengan seaadanya,sebisanya, kau mau mendengar?

Gemericik air pinggiran danau, tempat aku menenggelamkan diri dua hari lalu, samar, gelap aku tersiksa tak ada satupun udara, udaranya ada namun diikat air, yang kulihat dari bawah air seperti itu. Tubuhku dipeluk air tak bisa melawan, aku melihat bayanganmu berenang memelukku membawa ku ketepian danau, sebuah perkenalan yang buruk.

 Aku bukan ikan, aku tak berinsang, bukan pula katak, aku tak bisa berenang.

Hari dimana kau hadir menarik ku keluar, sehingga aku bisa lagi mengirup oksigen memasukkannya kedalam rongga paru-paru, mengeluarkan air dari dalamnya, kehidupan ketiga, kesempatan baru. Itu hari yang harus kita rayakan, hari paling bahagia, bahagia setengah mati.

Terimakasih untuk penyelamatanmu, aku mau hidup lagi, kali ini denganmu.

*****

Aku ingin menuliskan bagaimana rasanya bahagia, bukankah bahagia itu ketika kita bisa saling mendengar, membicarakan, menatap, mencium, merasakan dan menetap, iya menetap dan tak pergi kemana-mana lagi, kalaupun pergi, dia akan kembali, karena sudah tau pasti dimana ia tinggal menetap, aku mau menetap disini, berdua denganmu, kamu mau?

Bagaimana aku tak bahagia? Malam ini saja kita menikmati aurora , tertidur diantara padang rumput dengan bau kesenanganmu.

“Sedang apa kita disini sayang?” Tanyamu

“Mengitung bintang”  Jawab ku tanpa perlu menoleh ke arah mu, kamu juga sedang sibuk dengan dirimu, sibuk memandangai langit tanpa pengahalang, aku menatap barisan bintang, menghitung dengan telunjuk kanan, setelahnya aku melihat kekanan kau sedang melihat kekiri, kita bertatapan lagi, lebih lama.

“Aku mau sampai pagi disini” Pintamu

“Kalau begitu aku mau temani kamu” aku menjawab dengan sekali hembusan nafas. Kali ini biarkan aku yang memenuhi mau mu, bukan hanya kali ini tapi sampai nanti, sampai pagi, atau kalau tak ada kabut malam ini, biar saja aku temani sampai saat kita senja, menunggu senja sambil berdansa denganmu? Hal itu yang akan menjadikan aku  bahagia setengah mati.

*****

                Aku bukan angsa, bukan juga jenis hewan lainnya, aku hanya yang mencintaimu, mau menetap dihatimu, bukan hanya saat hujan aku berteduh tapi kapal besar yang sudah ribuan kali menantang ombak dan badai ini sudah ingin berlabuh, kuturunkan jangkar didanau kemarin, ditempat ku menenggalamkan diri. Agar kamu bisa ikut ke kapal yang telah kubawa berlayar jauh, dan lebih dekat dengan cerita-ceritaku.

Temui aku lagi sore ini, kita mengukur bulan, karna bintang  sudah habis kita hitungi malam tadi, jumlahnya sebanyak detik yang akan aku beri untukmu.

“Ganteng kamu sore ini, kita ke Danau lagi?” gadis dengan gaun putih menatap kemeja lengan panjang ku, kemejaku berwarna putih juga, mencocokkan dengan gaun putih terusannya itu.

“Kalau kamu  tak berkeberatan” kusambut lembut tangannya dalam genggamanku.

“Aku tak ingin sore yang terlewati tanpa kamu, aku tak mau pagi hadir tanpa kamu, aku takut malam tanpa kamu” mata sang gadis menyiratkan ketakutan, melukiskan kalau hari-hari tak mau dilewati dengan menanti, dia mau aku, pasti !

“Aku takkan pergi, karna di sampingmu, aku bahagia setengah mati”  menenangkan kah jawabanku ini? Kalau tidak mari bersimpuh dengan tangan memohon kepada pencipta kita, berdoa.

*****
Mengukur bulan.

“Bagaimana caranya?”

“Kita ukur dengan tali ini” aku menunjukkan tali laso yang sudah kugulung sedemikian rupa, dia tertawa, katanya aku orang gila.

Tali laso kuikatkan diantara kami berdua, mengikat kamu dan aku semakin erat, sudah kita tak bisa saling lepas. Bulan telah kami ukur sebelumnya, diameternya selebar piring makan kami sore tadi.
*****
“Kenapa kamu tenggelam di danau?”

“Aku?  aku menghindari badai kemarin hari”

“Kamu menghindari badai, menenggelamkan diri, tapi Sekarang sudah tak badai, sudah berlalu”

“Iya air danau sudah tenang, tak ada gelombang, seperti kemarin”

                Kamu sudah memperbaiki semuanya, kamu seperti montir yang merakit ulang bagian-bagian hatiku, merapikan nya kembali, mengganti bagian yang rusak dengan hal-hal baru, ketika kamu membongkar jantungku aku juga memperhatikanmu, bius nya tak bekerja baik, kulihat kau menjahit beberapa bagian, dan meredam segala sakit hanya dengan kedipan mata, kamu selalu seajaib itu?

                Kamu sudah hadir menyelamatkan, menemani, dan minta ditemani, minta ditinggali lebih lama, tenang aku akan bersarang disana dengan rumput dan daun kering yang kupunguti dijalan pagi tadi sebelum berpuisi, kau yang beruntung menemukanku?  Atau aku yang tengah bahagia di temukanmu? Kita didalam keduanya kita bisa bahagia dengan irama dan waktu yang sama.

               Apa lagi ?
Menghitung bintang sudah
            Mengukur bulan sudah
            Mengikatkan dirimu lebih dekat sudah
            Yang belum
            Melukis mimpi
            Mencium nada musik
            Menangkap mitos
            Menggauli cinta
            Membukukan udara
            Memotret rasa bahagia
            Apa lagi?
            Bantu aku, kita punya seumur hidup untuk melakukan banyak hal.
               
Bagaimana aku tak bahagia setengah mati, dalam penulisan ini pun aku bahagia, seseorang paling bahagia didunia, melakukan banyak hal berdua, aku bukan orang gila, bukan orang dengan jiwa terluka, aku orang tua dengan kau yang menemani menunggu lupa.
Menolak pagi
Mengingat senja
Menidurkan malam denganmu
               
           Aku bahagia setengah mati setelah sebelumnya hampir mati, terimakasih sudah hadir dan menemani, aku selalu mengingat semuanya, mengingat apapun tentangmu yang menyelam menyelamatkanku dari kematian.

                
          Hari ini, besok dan seterusnya aku orang paling bahagia. 

Wednesday, February 8, 2017

Surat untuk mu "Amna Maharani"


Amna Maharani



Nama nya saja Amna Maharani, gadis kecil yang suka makan ceker ayam dan ikan teri, sebuah guling dan pelukan ayahnya juga sangat di gemarinya, gadis yang masih saja kecil ketika berumur 17 tahun, jari-jari nya kecil, matanya kecil, badannya secara keseluruhan kecil namun semangat nya besar berkali-kali lipat ukuran jari-jari yang kecil itu, semangat besar dan pikiran postif ditambah kedekatan mu dengan Allah SWT sebuah kombinasi baik untuk gadis kecil penyuka ikan teri.       

Di rumah dia dipanggil enna, enna aku memanggilmu, gadis kecil dengan jari kecil. Pasti enna lupa ketika dulu kecil nama belakang mu itu jadi keributan “Maharani” memakai kata “Maha” yang kata almarhum kakek kita terlalu lebih, kalau “Amna” tak diributkan karna itu adalah nama alharhumah nenek kita, sebuah doa manis didalam nama yang kau bawa itu. Entah bagaimana nama itu tetap tertulis manis di akta kelahiran mu walaupun sempat diributi, “Amna maharani”, bayi merah kecil yang ketika sudah bisa makan nasi suka sekali makan teri dan beberapa kerabatnya.

Dari kecil kau memang pendiam dek, cukup diam untuk mengerti beberapa cerita keluarga kita, tapi ketika kau dewasa beberapa pelajaran kau bisa terjemahkan sendiri, tuhan memberi pemikiran yang baik padamu, pemikiran yang tiap harinya harus kau syukuri.

Adalah kamu “Amna Maharani” entah mama dan ayah baca mantra apa ketika kamu diproses, ya sekilas doa untuk penerusnya, sebuah doa dengan cinta seluruh isi dunia untuk kita, cinta paling tulus adalah cinta dari orangtua ke anaknya, benar-benar sebuah cinta yang nantinya akan membuat kita rindu rumah dek.

*****

Waktu kau lahir adikku, aku berdoa keras biar yang lahir adalah laki-laki, biar bisa ku ajak main bola nantinya kau, atau kuajari berenang disungai komplek rumah kita, boleh juga kalau kau mau seharian berkeliling berpetualang  sampai kita bau matahari, tapi yang di berkahi dan dicintai lahir engkau sang Maharani sekilas ketika kamu lahir Cuma bisa mangap-mangap dan makan susu ibu, sebuah nutrisi terbaik salah satu cinta awal, yang membentuk otak dan memberi sehat.

Tuhan benar-benar memberikan sebuah keluarga terbaik untuk kita dek,  ada engkau,  adik bungsu kita Fayra, Mama dan Ayah sang nakhkoda yang suka-suka aja, Ayah suka memberi kita banyak hal, diam Ayah namun kakakmu ini di suruh memperhatikan, kata Ayah dengan suara lantang.

“Ambil yang baik dari kisah ayah, buang yang buruk perbaiki dan kamu harus jadi penjaga mama dan adik-adik mu ketika ayah sudah ga ada” Iya itu ayah mu juga, Ayah yang jadi cinta pertamamu kan?

Mama, mama ga perlu dibahas, engkau harus setuju kalau mama itu malaikat yang lupa naruh sayapnya entah dimana. Sayap yang bila dikibaskan tercium wangi surga, dan mama juga koki terbaik didunia, jadi mama adalah malaikat tanpa sayap yang jago masak.

*****

 Dibesarkan dendam kamu dek? Oh tidak, mungkin kakak mu yang seperti itu, dendam untuk berbuat lebih dan belajar dari beberapa hal kecil dimasa lalu, engkau dibesarkan dari waktu-waktu penuh proses pendewasaan, akhlak dan kepintaran luara biasa baiknya, atau malah sempurna, tidak ya, sempurna adalah milik Allah, dan kau tidak begitu tidak pernah merasa pintar buktinya kadang kulihat kau masih tertidur dengan sebuah buku dipelukanmu, ternyata kamu pandai bermesraan dengan ilmu pengetahuan dek, itulah cara Ibnu sina belajar dari sebuah buku dan sebuah kemauan, sebuah kesalutan dari kakakmu ini, dan kalau ada yang bilang kamu beruntung, sini ajak bicara dengan kakakmu, biar sama-sama ku ceritakan bahwa adikku yang cantik itu dibentuk melalui sebuah proses pembelajaran, sebuah usaha tanpa henti, sebuah pikiran positif tentang kemampuan diri, serta pikiran positif soal Allah SWT  yang membantu ditiap keinginan dan doanya.

Foto habibie yang engkau pajang dikamarmu, favoritmu kah beliau? Salah satu yang terbaik, kisah cinta nya juga baik, kisah cinta Habibie dan Ainun, sekarang engkau akan menyusul habibie pergi ke jerman? Berkuliah ria, bersenang-senang dengan ilmu pengatuan yang engkau mimpikan, sebuah beasiswa yang kau dapatkan lewat usaha keras dan sikap rendah hatimu. Selamat untuk itu, engkau mampu memberi inspirasi untuk kakakmu ini dan harusnya bisa memberi inspirasi indonesia, kakak mu doakan biar nanti masuk acara kick andy, amiiiin.

Kakakmu boleh berpuisi? Bolehlah ya, kan ini surat, jadi suka-suka yang nulis.

Lebih banyak lagi
Aku harus lebih banyak membaca lagi
Lebih banyak menuliskan kata lagi
Lebih peka mendengar lagi
Dan lebih lama mengenalmu lagi, agar lebih tau, agar aku lebih jatuh cinta lagi

 *****

Seiring waktu berlalu aku melihat bagaimana gadis kecil tumbuh menjadi remaja yang sebentar lagi tak terasa akan dewasa, tak boleh lagi kegendong, sudah berat kamu dek, lagian kamu pasti malu.

Gadis dewasa “Amna Maharani”, Kakakmu ini tak tau persis cara mu memandang hidup, tapi sikap mu adalah cerminannya, sejauh ini engkau memandang hidup dengan baik, tak melulu dunia, iya, dunia ini fana katamu, yang kau bicarakan disurat yang kau tuliskan untuk kakak mu ini dihari ulang tahunnya, iya sebuah surat yang bukan surat cinta, namun mampu membuat kakakmu ini berasa paling bahagia, jatuh cinta keliatannya, bukan pula surat patah hati namun air mata tak harus ditahan, tangis haru. Mengingat adikku yang kecil lugu penyuka ikan teri kini sudah dewasa dan tau bagaimana cara memandang dunia, dunia yang begitu besar namun kecil dihadapan Allah SWT.

*****

Adikku yang sudah beranjak dewasa, mengakhiri SMA itu awal untuk kuliah, mengakhiri masa kanak-kanak itu awal remaja, mengakhiri masa lajang itu menikah, tak ada yang benar-benar akhir kecuali akhirat nanti.

Dan ini adalah awal untukmu nanti ada akhirnya ketika engkau di wisuda, sekali lagi selamat untuk keberhasilanmu mengenai beasiswa, begitu sedih kakakmu ini, bahagia, bangga untukkmu Amna Maharani si pemakan ikan teri serta kerabatnya, di sana nanti jaga kedekatanmu dengan Allah SWT, jaga kesehatan, jaga semangat, jaga pikiran positifmu, Jaga kemesraan mu dengan buku, guru dan ilmu yang jadi minat besarmu.

Nanti sepulang dari jerman, ceritakanlah pada kakakmu ini bagaimana berani nya engkau melangkah mengejar mimpi dan cita-citamu. Bisakan?
Akhir dari surat Dang doakan yang terbaik untukmu, Amna maharani.


Bekasi, 8 Februari 2017
                                                                                                                                               


Sulaiman Adi Wijaya 

Monday, February 6, 2017

Siluman Tiga

Siluman Tiga
Timor-timur 1975



Operasi seroja, sebuah sandi penyerbuan terhadap pasukan sayap kiri  Fretelin di Timor-Timur. Sebuah invasi terbesar bangsa indonesia. Sejarah tentang bagaimana tiap Tentara kita bertempur dengan gagah berani mempertahankan tiap apa yang menjadi Hak bangsa.

*****
                Angin menghembus keras ilalang-ilalang yang ada di sekitar landasan helikopter, seseorang dengan sandi Siluman Tiga turun dari helikopter itu, setelah sebelumnya briefing di kupang tentang misi  kali ini untuk membunuh komandan-komandan atau musuh yang punya jabatan penting dari pihak Fretelin.
                Garis wajah yang tenang adalah sikap yang diperlihatkan tentara dengan sandi Siluman Tiga,  masuk ke tenda yang ada di dekat landasan helikopter, sebuah tenda yang dibangun dari terpal, persiapan terakhir sebelum memasuki area perburuan di garis depan pertahan musuh , tetap tenang dan selalu mengumbar senyum kepada beberapa rekan sesama tentara, Siluman Tiga benar-benar tenang.
                “Targetnya sudah jelas, selesaikan dengan baik”
                “Baik kolonel”
Kolonel menunjuk beberapa titik di sebuah peta, berdasarkan informasi intelijen yang walaupun terbatas bisa jadi informasi dasar mengenai target, target Siluman Tiga kini adalah seseorang komandan pemimpin salah satu pasukan di kota terbesar kedua di Timor-Timur, kota Baucau.
Membawa tas berisi peralatannya, Siluman Tiga siap berangkat ke titik pertempuran. Angin hamparan ilalang membawa langkah kakinya percaya pada tuhan yang selalu melindungi dirinya, foto istri juga dilihat sejenak sebelum jauh memasuki pertahanan musuh, Istri Siluman Tiga pun tak tahu kalau kini suami tengah menjalankan misi seroja, sebuah misi pertempuran yang kapanpun bisa menggugurkan nyawanya, kapanpun. Tak ada yang tau mengenai misi Siluman Tiga ini. Sebuah misi top screet.
****

                kedua tangan Siluman Tiga menenteng kawan sejatinya sebuah senjata laras panjang, Winchester-70, Winchester-70 adalah senjata laras panjang dengan berat 8 kilogram, peluru kaliber 7,62 mm ada di saku, Winchester model 70 ini merupakan senapan dengan sistem bolt action, di mana dalam menggunakannya kokang senjata api masih dioperasikan secara manual.
*****

Langkah Siluman Tiga berhenti di jarak sekitar 800 meter dari markas musuh, sasaran nya seorang komandan.
Tugas seorang sniper tak hanya sebagai pembunuh jarak jauh namun juga sebagai intelejen yang nanti ketika pulang ke markas akan membawa informasi penting mengenai posisi musuh, informasi yang nanti digunakan oleh pasukan serbu untuk melumpuhkan daerah serang.

*****

Suara dedaunan dan bunyi khas hutan akan serangga-serangganya, Siluman Tiga berkamufasle dengan baik nafas dan kesabaran seperti bersaut-sautan ditiap denyut jantungnya, keringat yang menetes di kening siang itu tak membuat nya kehilangan kosentrasi sedetik pun, dari balik periskop sebuah ketenangan dialirkan kesemua bagian senjata, bakat dan hasil tempa latihan membuat Siluman Tiga benar-benar bertangan dingin.

“Dorr !!” suara senapan memecah sunyi hutan, beberapa burung terbang ke langit.
Satu lawan tumbang, seorang komandan di markas kota baucau, secepat mungkin Siluman Tiga mundur, dengan tetap mengawasi sekitar, tenang dan menghilang dalam rimbunnya hutan. Misi berhasil.
Beberapa hari kemudian kota Baucau jatuh ketangan Tentara Nasional Indonesia.

*****
Misi kedua Siluman Tiga, kali ini Siluman Tiga berjalan kaki setelah turun dari sebuah jeep di titik penurunan, perjalanan menembus hamparan datar ilalang-ilalang, memasuki hutan dan beberapa sungai kecil. Misi kali ini hanya intelijen untuk mengamati kekuatan serta keadaan musuh, bukan membunuh.

Malam pun tiba, Siluman Tiga perlu visualisasi lebih tajam lagi, kali ini Siluman Tiga masuk dalam ke daerah musuh, berjalan mengendap Siluman Tiga dengan posisi senjata ditopang tangan kiri dan ditahan tangan kanan, Siluman Tiga terus memperdekat jarang pandang, jarak dia dan markas musuh kini hanya 300 meter,  jam 2 malam kala itu, di balik pepohonon Siluman bertiga terus membidik seorang komandan tak sedetik pun lepas komandan dari bidikan teropong.

Siluman Tiga terus bersabar, walaupun misi ini intelijen namun menghabisi nyawa seorang komandan itu sangat mempermudah penyerangan berikutnya, dan Siluman tiga terus bersabar menunggu waktu yang pas.

Malam yang dingin menembus kulit, suara binatang malam, desir angin membelai dedaunan, Siluman Tiga seperti menyatu dengan alam, kamuflase yang tak perlu di ragukan lagi.
            
         Jam 5 pagi komandan perang musuh terlihat menjauh dari pasukan induk, sebuah kesempatan yang baik, Siluman mengatur ritme nafas dan jantungnya, Bidikan tak boleh meleset, satu peluru satu nyawa.
“Dorr !!” Kembali satu nyawa diangkat dari raganya, musuh tewas berlumuran darah.

Pasukan fretelin mendengar  arah suara tembakan, Siluman Tiga terus diberondong peluru, pertempuran satu lawan belasan orang, belasan orang yang jumlahnya terus bertambah.
            “Dorr !!” Tangan kanan Siluman mengokang senjata
“Dorr !!” Tangan kanan Siluman mengokang senjata

Sampai beberapa orang musuh tewas di tangan Siluman Tiga dengan senjata Winchester 70, namun jumlah musuh terus bertambah, walau sudah belasan yang dihabisi Siluman Tiga, Siluman tiga terlalu dalam masuk ke jantung pertahanan musuh, Siluman tiga memutuskan mundur perlahan, lari dalam pengejaran, dengan posisi tetap membidik dari balik periskop senapan.
               
“Dorr, dsingg” Sebuah peluru melesat dan memantul mengenai pohon, peluru itu mengenai betis kanan Siluman Tiga. Awal nya Siluman Tiga tak sadar bila kaki nya terkena pantulan peluru, namun darah terus mengalir dibetis kanan Siluman Tiga, betis dirabai oleh Siluman Tiga, Peluru menembus daging walaupun tak dalam karna sebelumnya mengenai pohon.

Siluman Tiga diam diposisinya,  sedikit saja bergerak dan posisi ketauan tentara musuh, maka nyawa bisa seketika hilang ditembus peluru lawan.

Kelingking tangan kanan Siluman Tiga masuk kedalam lubang yang dibuat peluru dibetis kanannya.

“ahhh” suara yang ditahan Siluman Tiga, wajahnya meringis menahan sakit, dari situ dengan gunting kuku dia mengeluarkan peluru dari dalam daging betis kanannya, tanpa penahan rasa sakit, hanya kemauan terus bertahan hidup dan naluri petarungnya. Peluru sudah keluar kini luka ditahan dengan kain dari bagian bajunya, bekas darah tak boleh menetes hal ini berbahaya dalam pelariannya.

Perlahan Siluman Tiga menghilang dari area lawan, 29 peluru membunuh lawan, tersisa satu peluru didalam senjatanya.
*****


Peluru kaliber 7,92 mm terisi didalam senjatanya disisakan satu, untuk mengahabisi nyawanya sendiri dalam keadan darurat, daripada tertangkap, mati ditangan sendiri adalah pilihan Siluman Tiga. Namun peluru itu tetap didalam senjatanya Siluman Tiga selamat sampai tenda markas Tentara Nasional Indonesia.

*****



Saturday, February 4, 2017

Lo Kheng Hong #kisah 2

Kisah 2


           

             Cerita-cerita yang sangat di sukai kebanyak an orang indonesia adalah kisah sukses seseorang, karna dengan membaca atau mendengar suatu kisah sukses seseorang itu bisa jadi inspirasi dan motivasi untuk berbuat lebih, mengejar mimpi lebih cepat lagi, berlari dengan semua kemampuan yang ada agar suatu tujuan itu semakin cepat terealisasi, jadi kali ini ga ada salah nya kita simak kisah salah satu orang yang berhasil mewujudkan mimpi nya, nama beliau Lo Kheng Hong, seorang investor saham individu yang berhasil meraup kekayaan bernominal triliunan rupiah dari pasar modal indonesia, baru dengar kan nama Lo Kheng Hong?   

          Sebelum lebih jauh lagi, enak nya di baca dulu  biografi singkat om Lo Kheng Hong, baca baik-baik, dan pahami kalau om yang satu ini benar-benar memulai semua nya dari nol, dan darimana dia memulai mimpi nya ? dari sebuah buku, iya sebuah buku.


*****


           Lo Kheng Hong
 (lahir di Jakarta,Indonesia , 20 Februari 1959; umur 57 tahun) adalah seorang investor value Indonesia jenis individu. Lo Kheng Hong sebagai investor saham disebut-sebut sebagai Warren Buffett-nya Indonesia . Ia berpendapat bahwa menjadi seorang investor saham itu bisa membuat kaya, meskipun dia tidur saja, karena dia punya perusahaan publik yang harga sahamnya selalu meningkat dan menghasilkan laba besar. Pada tahun 2012 ia memiliki aset berupa saham bernilai Rp 2,5 triliun.
Masa Kecil
Lo Keng Hong semasa kecil merasakan kehidupan yang susah. Rumahnya di Jakarta sempit, hanya selebar empat meter .
Karier
Perjalanan karier
·         Tahun 1979 : mulai kuliah malam jurusan Sastra Inggris di Universitas Nasional, Jakarta sambil tetap bekerja sebagai pegawai tata usaha di PT Overseas Express Bank (OEB).
·         Tahun 1989 : mulai menjadi investor saham dengan usia sudah tidak muda lagi, 30 tahun, berbeda dengan Warren Buffett yang pertama kali membeli saham pada usia 11 tahun.
·         Tahun 1990 : pindah bekerja di Bank Ekonomi pada bagian pemasaran.
·         Tahun 1991 : bekerja di Bank Ekonomi sebagai kepala cabang.
·         Tahun 1996 : setelah bekerja selama 17 tahun, ia berhenti bekerja di bank dan berkonsentrasi penuh menjadi seorang investor saham.
Rutinitas
Hampir setiap hari dari pagi, siang, sore hingga malam ia duduk di taman dekat rumah berisi kamboja dan pohon mangga yang rindang melakukan 3 hal yang ia sebut sebagai RTI, yaitu reading, thinking, dan investing. Ia membaca 4 koran yang datang ke rumah setiap hari, laporan keuangan perusahaan dan data statistik pasar modal. Ia menggunakan sedikit uang dari investasi di Bursa Efek Indonesia untuk berkeliling dunia di 5 benua. Setidaknya 2 kali dalam setahun ia bepergian ke luar negeri. Ia mengatakan sebagai orang yang bebas, tidak punya bos, tidak punya kantor, tidak punya pelanggan, dan tidak punya karyawan.
Prinsip Investasi
·         Menjadi kaya sambil tidur dengan investasi saham.
·         Selalu berusaha hidup hemat. uang yang ia punya ia belikan saham. Mungkin orang lain jika dapat uang akan dikonsumsi, atau ditaruh di deposito. Kebanyakan orang uangnya dikonsumsi, misalnya dibelikan mobil. Sementara, ia adalah orang yang paling anti membeli mobil, karena nilainya turun. Sampai tahun 2014 ia masih pakai mobil yang sudah berusia 10 tahun. Saham yang pertama kali ia beli adalah saham PT. Gajah Surya Multi Finance saat IPO.
·         Mempelajari investasi saham dari Warren Buffett. Secara otodidak dengan membaca buku-buku tentang investasi Warren Buffett sejumlah koleksi 40 buku Warren Buffett.
·         Tidak pernah membeli emas. Ia percaya emas tidak produktif. Jika menyimpan emas 1 kg, maka 10 tahun lagi tetap 1 kg.
·         Tidak membeli dolar. Ia meyakini bahwa orang yang menyimpan dolar umumnya mengharapkan hal yang buruk terjadi, krisis ekonomi, negara tidak stabil, agar rupiah melemah dan dia memperoleh keuntungan.
·         Tidak menaruh uang dalam jumlah besar di rekening bank. Hanya secukupnya saja. Ia meyakini meyimpan uang di bank itu rugi, karena bunganya kecil.
Prinsip Memilih Saham
Lo Kheng Hong memiliki beberapa prinsip untuk membeli saham yaitu
·         Pertama, lihat manajemennya apakah dikelola orang yang jujur, profesional, berintegritas, dan dikagumi.
·         Kedua, perhatikan usahanya. Di masa depan akan seperti apa bisnis itu?. Kita bisa lihat masa lalunya dalam jangka panjang misalnya 5-10 tahun ke belakang.
·         Ketiga, cari perusahaan yang labanya besar melalui profit margin dan ROE.
·         Keempat, pilih perusahaan yang terus bertumbuh dalam jangka panjang.
·         Kelima, cermati valuasi dari PER (price earning ratio) atau PBV (price to book value), bandingkan dengan kompetitornya. Belilah yang murah. Kesempatan emas untuk membeli saham bagus dengan harga murah tentu saja di tengah kondisi krisis. Ikuti prinsip Warren Buffett, be greedy when the others are fearful.
Investasi
Pada tahun 2012, ia mengelola sekitar 30 jenis saham, Contoh performa investasi Lo Kheng Hong, diantaranya :
Nama Perusahaan & Kode Saham
Harga Beli
Harga Jual
Jangka Waktu Investasi
% Keuntungan
PT. Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI)
Rp. 250
Rp. 31.500
6 tahun (2005-2011)
12.500%
PT. Panin Financial Tbk (PNLF)
Rp. 100
Rp. 260
1,5 tahun
160%
PT. Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS)
Rp. 800
Rp. 1.350
< 1 tahun (1993)
68,75%


sumber (
https://id.wikipedia.org/wiki/Lo_Kheng_Hong )

*****

1.Otodidak
       Yang paling ngeri adalah om Lo ini belajar ilmu saham secara otodidak dari buku, buku tentang investasi dari Warren Buffet, om Lo bilang dia sudah membaca 40 buku investasi Warren Buffet, dari sebuah buku yang di pelajari nya om Lo di tahun 2012 tercatat mempunyai aset di saham sebesar 2,5 triliun, ngeri benar efek membaca sebuah buku.

          Jadi semua bisa di pelajari asal ada niat, yang susah adalah belum di pelajari tapi sudah menganggap suatu hal itu mustahil untuk bisa dimengerti dan diterapkan.

2. Perjalanan Karir
           Bagian karir kita ulas, perhatikan karir nya, memulai karir dari bawah, staff  TU sebuah bank seraya kuliah malam jurusan sastra inggris, jadi gua rasa benar kalau om Lo itu mempelajari saham secara otodidak,  jurusan sastra inggris mana ada yang mempelajari saham.

            Setelah lulus kuliah om Lo pindah kerja ke Bank Ekonomi setahun jadi marketing lalu diangkat menjadi kepala cabang dan setelah 5 tahun akhirnya om Lo pensiun dini di umur 30 tahun, fokus menjadi investor saham di usia 30 tahun.

             Jadi buat lu yang kini tengah bekerja, dan merasa karir lu biasa-biasa aja, gua rasa lu perlu bersyukur dengan terus berusaha mewujudkan mimpi besar lu, om Lo membuktikan kalau rejeki bisa di cari dan kesabaran adalah salah satu resep nya, sabar meniti karir dari bawah dan mengejar mimpi yang dia yakini, dan om Lo tau passion diri nya di bidang saham.

3. Gaya hidup
            Ini juga bagian penting, dengan kekayaan triliunan om Lo ini biasa-biasa aja, dia make mobil yang usia nya sudah 10 tahun, punya satu villa dan dua rumah, gua yakin dengan uang triliunan itu beliau bisa beli mobil, rumah lebih banyak lagi atau apa saja yang dia mau, namun sederhana adalah salah satu kunci penting dalam cerita ini.

       Jadi kalau lu merasa kenapa hidup lu ga berubah-ubah coba renungkan gaya hidup lu sudah sesuai penghasilan belum ?  Saran gua belajar pisahkan antara kebutuhan dan keinginan, pesan sakti dari emak.


4. Passion
       
Entah kenapa gua menyimpan pertanyan seperti ini, “reaksi apa yang di munculkan istri om Lo ini mendengar kalau om Lo akan pensiun di usia 30 tahun dan waktu itu om Lo sedang di puncak karir sebagai kepala cabang sebuah Bank?”  Setelah pensiun dari Bank om Lo lebih banyak menghabiskan waktu membaca koran dan membaca laporan keuangan sebuah perusahaan terbuka, bayangin perasaan bini nya, tapi yang om Lo lakukan waktu itu keluar dari Bank dan fokus pada apa yang dia yakini dan menjadi hasrat besar nya adalah sebuah passion yang akhirnya berbuah manis.

     Gua rasa bekerja di bidang yang memang lu cintai akan mempercepat kesuksesan lu, kalaupun belum sukses minimal lu bakal bahagia, bahagia kan ga melulu uang.

5. Never Give Up

              Jangan fikir om Lo ini dengan mudah, mulus dan tanpa kegagalan. Investasi om Lo ini pertama kali di lakukan di PT.Gajah Surya Multi Finance, Tbk.
Dan investasi pertama nya itu gagal, om Lo kehilangan semua tabungan nya yang waktu itu dia belikan semua saham perusahaan itu, menyerah ? ya ga lah, kalau nyerah ya om Lo ga bakal sampai di titik ini.

Jadi buat kita-kita yang sekarang sedang menjalani sebuah proses, menyerah adalah kata yang harus di jauhkan dan yang harus dibesarkan di otak kita adalah kata “L-A-W-A-N !”

*****

          Berasal dari keluarga yang serba kekurangan, gua baca di salah satu laman internet kalau ayah dari om Lo ini awal nya tinggal di pontianak dan bekerja sebagai pengupas kelapa sampai akhir nya ayah Lo memutuskan untuk pindah di jakarta, di jakarta ekonomi keluarga juga tak membaik bukti nya semasa om Lo kecil sampai SMA beliau tinggal di rumah dengan ukuran hanya 4 meter.

         Siapa yang menyangka anak dari seorang yang bekerja sebagai pengupas kelapa kelak akhirnya akan sukses meraup triliunan rupiah dari saham pasar modal indonesia ?

        Dengan latar belakang keluarga yang serba kekurangan bukan menciutkan nyali om Lo, justru itu jadi cambukan agar om Lo maju menjadi lebih baik, kerja sambil kuliah adalah pembuktian usaha keras om Lo.

         Disini gua sengaja ga membahas soal “apa itu saham?” dengan harapan yang baca tulisan gua ini bakal penasaran dan belajar sendiri atau minimal mencari tau bisa browsing atau membeli buku tentang saham. Om Lo Kheng Hong adalah bukti saham bukan suatu investasi yang mengerikan jadi mengerikan kalau lu membeli saham tanpa tau apa yang lu beli, tanpa ilmu.

         Sebenarnya gua juga tertarik dengan saham setelah tau nama Warren Buffet, waktu sekitar tahun 2012 an iseng browsing nama-nama 10 orang terkaya di dunia,  jelas nama-nama itu di dominasi oleh pengusaha tapi yang menarik pikiran gua waktu itu adalah nama Warren buffet yang menduduki posisi no dua, dan Warren satu-satu nya orang yang ada dideretan itu dengan tittle ‘I-N-V-E-S-T-O-R’ bukan pengusaha, sembilan nama lainnya adalah pengusaha, sejak itu mulai aneh dan mulai mempelajari soal saham di 2013 an dan sampe sekarang masih terus belajar.

          O iya Warren Buffet itu salah satu investor kawakan di bidang saham bisa di bilang no satu di dunia, nanti aja ya di bahas, di artikel-artikel berikut nya.

*****

          Investor saham itu terkenal dengan slogan RTI , Reading, Thinking, Investing.
Membaca , Memikirkan, lalu berinvestasi.
Mempelajari, merenungkan, lalu beraksi.
3 hal yang saling berhubungan erat, tanpa belajar apa yang mau kau renungkan?  dan tanpa sebuah ‘aksi’ proses belajar serta proses berfikir akan menjadi sia-sia.

         Menceritakan atau mendengar kisah keberhasilan tentu lebih mudah dari apa yang harus kita jalani saat ini, padahal tiap orang punya jalan nya masing-masing namun ga ada salah nya sekedar mendengar atau membaca kisah seseorang ambil sisi baik nya, ceritakan kembali pada diri kita, renungkan apa yang menjadi mimpi kita, kalau belum punya mimpi dari sekarang buat bro ! karna hidup itu harus punya tujuan !


Semoga bermanfaat.
Salam pramuka !
Salam rindu !
*Salaman !


Sulaiman !