Pegawai negeri sipil ( PNS )
siapa yang tidak ingin pekerjaan ini. Menjadi aparatur negara mengabdi pada
bangsa dan masyarakat indonesia. Kenapa pekerjaan ini menjadi begitu populer?
Ada banyak pendapat, yang pertama karena kerjanya santai (katanya). Yang kedua
keren (katanya). Yang terakhir adalah kehidupan terjamin ( gaji mumpuni serta
mendapatkan pensiun). Ya itu adalah jawaban yang saya dapat setelah saya
bertanya kepada beberapa teman dekat saya, pertanyaan yang saya ajukan adalah "Kenapa orang-orang ingin sekali menjadi PNS?".
Saya juga mau jadi PNS, malah
ketika tamat SMA saya ingin menjadi guru bahasa inggris di sekolah.
Alasannya sederhana :
1. Amal jariyah, ilmu yang saya bagi ketika menjadi guru akan menjadi amal yang tak putus-putus.
2. Saya ingin setidaknya punya pekerjaan.
3. Jam kerja yang hanya setengah hari, setelah mengajar saya bisa pergi mancing atau melaksanakan hobi lain. Mantap kan?
Alasannya sederhana :
1. Amal jariyah, ilmu yang saya bagi ketika menjadi guru akan menjadi amal yang tak putus-putus.
2. Saya ingin setidaknya punya pekerjaan.
3. Jam kerja yang hanya setengah hari, setelah mengajar saya bisa pergi mancing atau melaksanakan hobi lain. Mantap kan?
Masalahnya adalah ketika
kebanyakan anak muda mengidamkan pekerjaan ini, kebanyakan ya, saya bukan
bilang semua anak muda. Jadi kalau tidak bekerja sebagai PNS tidak keren. Sehingga ketika bekerja di swasta atau berwirausaha daya juang mereka rendah. Padahal bekerja pada perusahaan swasta maupun berwirausaha bisa jadi pilihan karir yang menarik . Intinya kan bekerja dan berkarya, menghasilkan uang serta menjadi manfaat bagi lingkungan terkecil, keluarga.
Iya sih keliatannya pekerjaan di bidang kenegaraan ini menyenangkan. Keren dan saya lihat orang-orang pegawai
negeri sipil ini jarang dapat tekanan yang berat. Apa saya sok tau? ah memang
rumput tetangga selalu lebih hijau.
Nah, yang
mau saya bahas adalah tentang pensiun. Karena berbicara profesi berarti
membicarakan pemasukan. Pensiun yang baik saya rasa adalah harapan setiap
manusia, itu hal wajar. Saya berpendapat semua manusia berhak atas pensiun yang
baik. Caranya? Menurut pendapat saya pendidikan keuangan, pengelolaan aset yang
tepat akan menghasilkan pensiun yang memadai.
Apapun
pekerjaannya asal pengelolaan asetnya benar maka uang pensiunnya akan baik
pula. Tapi pendidikan keuangan adalah hal yang tabu di negara kita.
Membicarakan uang seakan-akan membuat kita menjadi manusia yang matrealistis.
Lah padahal itu tujuan dari, sekolah, kuliah lalu bekerja, menjadi bahagia dan
sukses. Ukuran sukses di masyarakat kita adalah mapan dan nyaman. Tapi semua
hal tadi tidak dibarengi pendidikan spiritual, pendidikan mental serta
pendidikan keuangan yang mumpuni.
Kenapa PNS bisa mendapatkan uang pensiun? Ya karena mereka nabung, 7,5 % dari gaji mereka dipotong oleh negara lalu dikelola oleh PT TASPEN ( Tabungan dan asuransi pensiun negara ). Perlu dicamkan bahwa TASPEN itu berbentuk PT jadi mereka profit oriented Cuma ya TASPEN ini BUMN. Orang-orang profesional inilah yang mengelola uang pensiun para PNS. TASPEN akan menginvestasikan uang pensiun ini ke investasi yang umumnya adalah, saham, obligasi, waran, deposito, proyek infrastruktur dan lain-lain. Jadilah uang pensiun berkembang dan pensiunan PNS akan menerima uang pensiun yang jumlahnya layak.
Lalu
bagaimana cara kita untuk menjadi pensiunan yang lebih baik dari PNS? Kita
harus jadi TASPEN untuk diri sendiri. Belajar mengelola aset yang baik, belajar
investasi, belajar menguasai emosi diri sendiri. Kalau PNS bisa mendapatkan
pensiun layak dengan 7,5% dari gaji mereka. Maka berusahalah lebih keras.
Investasikanlah lebih banyak, 30-75%
dari pendapatan anda adalah target yang saya pikir masuk akal, dengan begitu maka anda bisa memperoleh 7x lipat uang pensiun yang lebih besar dari PNS. Terdengar
gila? Tidak menurut saya. Gaya hidup sederhana namun bermanfaat adalah
sebaik-baiknya tujuan. Menjadi pensiunan yang layak adalah hak semua manusia.
No comments:
Post a Comment