Aku harus
mengakui ke tampanan lelaki ini, aku lupa nama lengkap nya, hanya memanggil nya
sembiring ,’bang sembiring’ , batak yang besar di daerah jambi.tinggi nya
sekitar 168 cm an, berkulit putih bersih ,bahkan kata rafli satu kost ini
naksir semua dengan bang sembiring, yang perempuan nya ya, karna kost-kost an
16 pintu ini di huni perempuan dan laki-laki.
“ini bang, satu kost an pak iman naksir semua sama bang sembiring”
“hmmm” aku hanya mengangguk,yah aku merasa wajar, wajah tampan dengan sedikit
ulah atau nampak pendiam, mudah saja perempuan suka.
******
aku sebenar nya tak satu kost dengan rafli, hanya saja sekarang UTS dan aku
memilih tinggal dengan rafli, selain kost nya nyaman,mungkin karna di lantai
dua, ventilasi nya ajib sekali, dan rafli aku perhitungkan pintar, ya aku bisa
menilai setelah 8 minggu kuliah,aku fikir kita bisa saling sharing. Sebenar nya
ada sandi di kost an ini, orang jambi ,dia koki di kost an ini.
kost an dua lantai kepunyaan pak iman, yang berprofesi sebagai supir truck
AKAP(antar kota antar provinsi) selama aku di kost rafli, pak iman ini lebih
banyak di rumah, malah baru ambil mobil baru, aku tau dari plat no kendaraan nya,
baru sebulan, enak sekali investasi kost-kost an pikir ku.
kost-kost an ini luas ya kalau untuk ukuran mahasiswa, sekitar 8x6 m,dengan
ventilasi nyaman, naik kelantai dua dengan tangga kecil di sisi rumah, kita di
sambut lorong selebar lebih kurang 1,5 meter,lorong ini angin nya lumayan
sejuk, kost an rafli no dua dari ujung dan kost an sembiring no dua kalau dari
tangga. Di depan kamar kost an sembiring ada sofa kayu yang bisa di duduki dua
orang,sembiring ini sering menghabiskan waktu di sini kalau malam, maen
handphone .
kok aku tau? Iya lah, kalau malam mau ke kamar, pasti papasan, karna sembiring
lagi duduk di kursi
*****
aku takkan menyebut sembiring teman,mungkin lebih tepat kenalan, karna kita Cuma
ngbrol sedikit-sedikit.
malam ke 3 UTS,
“Fli ada kopi?” logat batak atau sumatera nya masih kental
“ada bang,ambil aja, tapi air nya masak aja dulu,” seraya rafli menunjuk rak
tempat kopi di letakkan,
kopi pun di buat.
aku menyodorkan biskuit ke bang sembiring.
“biskuit bang”
“hmm iyaa,besok ujian apa kalian?”
“dasar budidaya tanaman bang” seraya aku membaca materi kuliah yang ada di
hanphone ku.
“iya,kalau ga kuat hitungan, gas di hapalan” logat batak nya masih kental
“abang IPK nya besar ya?”
“kecil 3,2,itu juga turun, banyak masalah aku di semester akhir”
bang sembiring terlihat menyisir rambut
dengan tangan kanan nya, ia sembiring selalu resah dengan rambut yang mulai
rontok, padahal sepenglihatan ku rambutnya belum rontok banyak.
“lihat rambut ku banyak kali rontok nya ini” dia memperlihatkan hasil sisiran
tangan nya, beberapa helai rambut ada di lantai.
“ masalah apa bang di semester akhir?” tanya ku, rafli hanya diam menyimak
“biasalah cewe”
“putus bang?”
“iya , padahal aku sedang nyusun skripsi dan di hari persentasi puncak galau”
“wanita,pedang dengan dua mata pisau”
“tapi yasudah lah,yang penting kalian fokus aja belajar,biskuit nya aku ambil
ya” bang sembiring pun keluar dengan membawa cangkir kopi dan beberapa biskuit.
aku sama sekali bukan type penggosip atau suka mau tau kisah seseorang, namun
aku tertarik kalau ini kisah yang layak di jadikan cerita, ada banyak keajaiban
di setiap cerita, sentuhan Allah begitu nyata, dari kisah penuh luka dan
sebalik nya sebuah kisah yang berakhir bahagia,aku selalu mendengarkan lalu
belajar atau mengambil bagian penting, untuk ku ceritakan kembali kepada diriku
entah sebagai motivasi atau pembelajaran.
“bang ,bang sembiring itu galau berat bang, dia di tinggal kan pacar nya, pacar
nya memilih laki-laki yang jauh lebih mapan bekerja sebagai PNS ,ntah dinas
apa, mantan nya ini juga secara frontal sering menbanding-bandingkan bang
sembiring dengan pacar baru nya itu, mobil nya fortuner lah, bisa makan mewah
lah, kan bang sembiring mahasiswa matilah di banding-bandingkan gitu, padahal bang
sembiring sudah dekat banget sama orang tua mantan nya itu ,dah sering ke rumah
orang tua nya” rupa nya sembiring sudah banyak cerita dengan rafli.
aku ngangguk-nganguk macam orang tua
yang sudah melewati ribuan kisah cinta.
“ganteng bisa galau ya kip, apalagi macam kita yang muka pas-pas an” rafli tertawa
mendengar pendapatku,rafli ku panggil kipli biar lucu aja.
asal tau saja bagaimana penampilan bang sembiring sekilas tak ada yang aneh,
namun bila kau pernah patah hati,tentu kau bisa membaca mata si sembiring ini,mata dengan kebingungan
seperti orang yang tersesat di tengah hutan, ingin keluar namun hutan ini
pernah jadi tempat berpetualang yang indah, lagi pula orang banyak pikiran raut
muka nya nampak jelas kan?
“banyak masalah aku di semester akhir” tadi dia berucap demikian, banyak? Padahal
Masalah nya Cuma satu wanita. Tapi otak nya sudah menuntun untuk berfikir bila
ini masalah besar, sebesar apa? Sebesar harapan yang telah bang sembiring
berikan kepada mantan nya itu.
harapan adalah satu-satu nya bisa membuat dopamin terus mengaliri darah hingga
efek nya kau merasa sangat bahagia tanpa perlu tau jalan terjal apa yang di
depan,jalan terjal yang membuat mu jatuh ,jatuh dari ketinggian harapan,
merusak hati yang penuh penginginan.
*****
dua minggu kemudian aku main ke kamar sembiring, seminggu lagi dia akan pulang
ke jambi, aku juga sempat sharing tentang sedikit kisah ku, itu yang membuat
dia juga cerita banyak.
kamar nya biasa saja, namun dari peralatan nya aku bisa tau kalau keluarga
sembiring bukan keluarga susah,gampang saja menilai nya, dia kost sendirian dan
barang-barang nya lengkap,berarti cukup ,ya analisisku, tak penting itu yang
paling menarik adalah 4 buah buku tentang perang, dari perang dunia I,Sampai
perang dunia II dan buku perang zaman kuno, ya aku termasuk orang yang tertarik
tentang peperangan zaman kuno, zirah adalah baju perang yang sangat membuatku
tertarik,baju perang yang terbuat dari besi menurutku keren.sembiring juga memberi
ku buku ‘pupuk dan cara pemupukan’ sampai sekarang masih proses ku baca itu
buku,”ngambil di perpus katanya” seraya tertawa.
“aku sebenar nya sudah di suruh pulang dari sebulan lalu man”
“lah ga pulang?”
“masih ada yang belum selesai disini”
orang tua sembiring sudah tak mengirim uang lagi, karna sudah menyuruh pulang
dari bulan lau,namun sembiring belum mau,akibat nya sembiring harus menjual
aset-aset yang ada di kost nya dengan harga murah,
untuk sekedar makan atau beli rokok.
ya setelah berbincang aku tau ternyata, walaupun sudah putus mantan nya masih
mau di ajak bertemu, bahkan dua hari yang lalu mantan nya main ke kost an
sembiring.
arti nya sembiring masih coba berjuang untuk cinta nya itu,bisa ku mengerti
mantan nya pun masih memberi api, padahal karna itu sembiring bisa mati
terbakar.namun berjuang adalah pilihan walau sakit dan luka bisa saja membunuh
atau membuat sembiring gila,sebuah resiko besar untuk sebuah perasaan.
dia bercerita bahwa saat ini pun dia terus main ke rumah mantan nya itu.
“orang tua nya , masih bersikap baik kepadaku”
tentu saja akan bersikap baik dalam hati ku, karna setahun belakangan kau pacar
nya, dan orang tua lebih tau cara nya menjaga perasaan.
sebelum sama yang sekarang aku punya mantan cerita sembiring, sembiring
menyentuh layar smart phone nya dan menunjukkan foto salah satu mantan nya
ketika semester 3.
“orang dayak man”
“woahhh gila bang ,ini model?” cantik betul foto yang di tunjukan nya itu,
kugambarkan sedikit rambut gadis ini panjang hitam, di foto pakai seragam
kampus , pipi nya juga chubby, cantik lah pokok nya.
“tapi ini ,putus dan ga terlalu luka macam ni man”
“boleh liat foto mantan kau yang sekarang bang?”
“ah malas lah aku buka nya”
aku Cuma penasaran saja, seperti apa rupa wanita ini yang mampu buat orang
macam sembiring sekilas terlihat seperti orang stress.
tak hanya cerita soal wanita sebenar nya obrolan kita saat itu, sesekali juga
cerita soal kampus, seperti apa nanti PKL (praktek kerja lapangan), iya kampus
ku ini jurusan perkebunan kelapa sawit,sembiring cerita pas PKL di semester
5,kalau hoki dapat perusahaan kelas menengah kita dapat gaji dikit pas PKL, dan
di lokasi dapat fasilitas pembantu yang tugas nya nyuci baju dan siapkan makan,ya
tapi kerja nya di hutan kata nya sambil tertawa.
ada lagi yang sebenar nya aku tak habis fikir, sembiring ini melewatkan
interview kerja di dua perusahaan sawit dan salah satu perusahaan yang tak di
hadiri interview nya adalah wilmar, asal tau saja wilmar ini termasuk raksasa
di industri sawit,artinya sembiring melewatkan salah satu peluang untuk bekerja
di perusahaan besar, simple saja makin besar perusahaan nya, makin besar gaji nya
,menagement juga baik dengan ini arti nya lingkungan kerja juga menyenangkan. Yang
utama si soal pendapatan.
“padahal yang ipk nya di atas 2,85 sudah pada kerja man, dan waktu itu tinggal
5 orang lagi yang belum punya pekerjaan, arti nya peluang di terima nya besar”
sembiring meghela nafas.
“kemana kau hari itu bang?”
“tidur man, malam nya kepala ku seperti mau pecah, tak bisa tidur,besok nya
tidur seharian”
iya betul malam itu sembiring galau berat, sembiring tak cerita detail nya, aku
pun tak bertanya terlalu jauh.
pernah kan waktu ngbrol,tiba-tiba terdiam, kita habis topik pembicaraan atau
sedang mikir mau ngomong apa, tapi yang ada di otak ku waktu itu.
“dulu waktu SMP gua ketawa bang, pas liat di berita ada kasus bunuh diri karna
cinta, kan goblok ya?”
“hahahaha sama man, apa orang ini pikirku,bodoh kali mati karna cinta, tapi pas
sekarang mengalami ,aku bisa paham”
“jadi ngerti kita bang” aku tersenyum .
******
setelah ngobrol waktu itu, aku jarang ketemu sembiring, Cuma sekali ketemu pas
aku lagi ngopi di warung depan.
“mau kemana bang?”
“pergi sebentar kesitu” jari nya menunjuk ke arah ,tapi tak menyebutkan tujuan,
aku tak ingin bertanya, biar jadi cerita nya sendiri.
namun kutebak, ini dua hari sebelum ia akan pulang ke jambi, dia menemui mantan
nya , entah pamit atau masih berjuang,aku tak terlalu mau tau, dan wajah
sembiring masih mendung dengan gerakan terburu-buru.
******
dua hari kemudian, sebuah koper hitam besar yang keliatan nya penuh sesak,
sembiring pulang ke jambi, rokok mild masih di antara jari telunjuk dan jari
tengah nya.
ibu dan bapak kost naik ke atas, dan sebagian penghuni yang pagi itu di
dominasi lelaki, berkumpul di lantai dua, sembiring berpamitan, pergi ke
bandara dan akan pulang ke jambi.
aku menjabat tangan nya.
“cepat sembuh bang” aku tersenyum
“hahahah...aku ga sakit man” tawa nya pecah.
katanya di bandara ketika take off nanti, foto-foto dan nomor mantan nya akan
di hapus,sembiring ingin mulai hidup baru di jambi.
dan kudengar dari sandy kata nya sembiring akan kerja di salah satu bank swasta
di jambi,karna ada paman nya yang bekerja di bank tersebut.
******
tak banyak detail obrolan yang ku ingat dari percakapan ku waktu itu, tapi kita
bicara banyak, karna kita ngobrol dari jam 4 sore, dan aku sempat pamit sholat
magrib dan lanjut ngobrol lagi, ya lumayan lama lah berarti.
point yang kudapat adalah bagaimana laki-laki ini mencoba berjuang untuk tetap
dapat cinta dari mantan nya, walau sudah di usir dari hati mantan, di
banding-bandingkan dengan orang yang lebih mapan adalah luka dalam,kejam.
berjuang tetap menemui orang tua mantan, walau sebenar nya sembiring sadar
percuma.
berjuang tetap menemui mantan nya, agar mantan nya berubah pikiran dan mau lagi
dengannya, hal ini sembiring juga tau percuma.
pikiran nya tau ,apapun yang di usahakan nya akan percuma.
namun ini cinta , bisa membuat darah deras terpompa atau hilang seketika.
seperti pertempuran logika dan hati.
yang ujung-ujung nya kita hidup namun dengan jiwa dan fikiran mati.
apa yang di lakukan si patah hati selalu bodoh?
pikir lagi.
ini soal keyakinan untuk apa yang dia perjuangkan.
tak hanya berjuang dengan hati nya, dia mengorbankan masa depan dengan tak
datang pada interview kerja di perusaan besar, mengorbankan perasaan orang tua
nya yang menyuruh untuk pulang dari sebulan lalu, mengorbankan pikiran,tenaga
,masa depan dan orang-orang yang mencintai nya, nilai sendiri sebesar apa
pengorbanan nya?
iya itulah, harapan ku artikan seperti api,dengan api yang besar nya sedang,
api itu mampu menghangatkan dan harapan jadi tujuan di sebuah hubungan, hati
akan ku artikan hutan hujan dengan banyak kehidupan di dalam nya, dan ketika
harapan membesar tak terkendali jatuh membakar seluruh isi hutan ,patah hati.
sebenar nya hutan hujan itu dengan sendiri nya akan pulih, yang di butuhkan
hutan hujan untuk kembali seperti awal adalah, iklim ,letak geografis, kondisi
tanah, organisme dan waktu, waktu yang paling menyakitkan ,di posisi ini kita
harus bersabar, waktu yang akan memulihkan hutan hujan ,waktu yang biasa saja
akan terasa lama di saat kau penuh luka.
ikhlas juga cara baik berdamai dengan hati, “ikhlas” Cuma 6 huruf namun aku
beritahu kamu, mungkin kau butuh 6 minggu, 6 bulan, 6 tahun, atau 60 tahun
untuk bisa membiasakan diri dengan kata “ikhlas”.
takkan semudah nasehat tetua, atau semudah bicara.
******
rasa nya ingin bertemu dengan mantan sembiring dan bertanya.
“apa yang kau mau menangkan nona? Apakah sekedar angka? Bukan nya romansa itu
soal tawa,tawa di awal tengah dan akhir?”
******
No comments:
Post a Comment