Peluang investasi saham di tengah krisis ekonomi
Pada awal tahun 2020 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
sempat menyentuh angka 6.329 namun pada perjalanannya angka IHSG merosot di
angka 4.194 (20/03/2020). Kejadian merosotnya IHSG bukan pertama kali terjadi.
Pada tahun 2008 selama setahun IHSG pernah turun sebanyak 50%. Pada tahun 2008
bubble property meledak di Amerika, dunia dalam krisis dan Indonesia pun
merasakan dampak krisis ekonomi global tersebut. Saat ini krisis ekonomi global
terjadi di picu wabah virus corona.
Virus corona atau Covid19 yang sudah ditetapkan menjadi
pandemik dunia oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret
2020. Sebelum di umumkan menjadi pandemic oleh WHO Indonesia lebih dahulu
mengumumkan pasien positif pertama pada tanggal 2 Maret 2020. Hingga hari ini
(20/03/2020) di Indonesia sudah 309
pasien terkonfirmasi postitif Corona. Virus corona sebuah wabah yang membawa
dampak bukan hanya bagi kesehatan namun juga lebih jauh ekonomi ikut terkena
dampaknya, ekonomi dunia dan nasional merosot di hempas wabah visur corona.
Meluasnya wabah ini ke Indonesia tentu bisa dikatakan menjadi salah satu biang
keladi turunnya banyak harga saham. Pasar merespon dengan banyaknya aliran dana
yang keluar dari pasar saham Indonesia.
Lalu seperti apa peluang investasi saham di tengah
ketidakpastian kapan berakhirnya dampak virus corona? Pertama saya akan mencoba
membahas pandangan saya mengenai virus corona ini, virus ini pertama kali di
temukan di Cina Wuhan pada Desember 2019. Kini virus corona mulai menampakkan
titik terang dengan berangsur sembuhnya pasien yang positif terkena virus
tersebut di Wuhan. Dengan diumumkan menjadi pandemic oleh WHO tentu saja ini
menjadi masalah global dan dunia tengah bekerja keras untuk menemukan
vaksinnya. Kabar baiknya adalah 70% pasien positif di Wuhan sembuh dan vaksin
sedang dikembangkan oleh berbagai negara. Dengan berbagai perkembangan positif
tersebut penulis yakin dalam beberapa bulan ke depan virus ini dapat di atasi.
Namun, tetap kita harus terus waspada agar tidak tertular virus corona dan
mampu menghambat penularannya.
Kedua mengenai peluang investasi di tengah krisis seperti
ini, Warrent Buffet pernah berkata “Fearful when others are greedy and greedy
when others fearful” dalam Bahasa Indonesia berarti “Takutlah ketika orang
serakah dan serakahlan ketika orang lain takut”. IHSG menjadi merosot sebab
aliran modal banyak keluar atau sederhananya banyak investor mengambil dana
investasinya pada perusahaan yang terdaftar di IHSG. Artinya pasar merespon
dengan rasa takut, takut bahwa kriris akan menjadi lebih buruk. Padahal krisis
selalu terjadi dan ekonomi selalu bisa berangsur pulih. Dengan kondisi demikan
justru penulis melihat banyak sekali peluang. Perusahaan-perusahaan yang
harganya terdiskon sebab kriris ini. Artinya peluang untuk memperoleh profit di
kemudian hari sangat mungkin diperoleh apabila investor jeli melihat peluang
ini.
Pasar saham terakhir kali merosot tajam seperti ini pada
tahun 2008, lalu pada 2009 dan seterusnya berangsur naik dan pulih. Penulis pun
optimis demikian pada kejadian saat ini. Dunia pasti punya cara untuk mampu bertahan
dan sembuh dari wabah penyakit virus corona ini. Peluang pada investasi saham
perusahaan yang terdiskon juga dapat dimanfaatkan. Tapi penulis berharap
investor tidak saja memperhatikan momentum namun juga harus tetap
berpegang pada prinsip fundamental. Investor harus mampu merasionalkan
investasi pada perusahaan yang baik dari sisi profit, hutang, maupun efisiensi.
Artinya bila mempunyai dana untuk investasi tidak pula investasi saham secara membabi
buta namun harus tetap memperhatikan dengan cermat laporan keuangan perusahaan
tersebut.
Penulis berharap wabah virus corona ini segera berlalu
sehingga baik masyarakat dunia dan masyarakat Indonesia dapat beraktivitas secara normal. Jika
wabah penyakit ini berakhir maka penulis berharap ekonomi dapat segera pulih,
ditandai dengan beroperasi nya perusahaan maupun usaha-usaha mandiri masyarakat.
Kondisi aman dan ekonomi berjalan baik adalah doa tiap investor saham. Sebab
dalam kestabilan perusahan dapat tumbuh dan berkembang, memberi pekerjaan bagi
karyawan, memberi pajak bagi negara dan membagi hasil kepada investor. Semoga
Indonesia lekas pulih. Semoga dunia lekas pulih. Semoga kedepannya segala hal
membaik.
-Sulaiman Adi Wijaya
No comments:
Post a Comment