pak sahrodi guru bahasa Indonesia sejenak berhenti menjelaskan pelajaran sambil menatap kearah gadis itu.lalu pak sahrodi berkata.
”wuiss
ada yang di tunggu nih”.
sang gadis hanya tersenyum tipis,tetap tenang.
setengah kelas memalingkan pandangan nya kearahku,aku berlaga tak tau apa-apa.
ingatan membawa ku pada percakapan di waktu sebelum bell istirahat berbunyi.
(menepuk pundak ku)”eh man tadi gw dah ngomong ma emma kaya nya respon nya baik man”
“emmm iya apa??”(tak percaya)
“pokok nya dia minta anterin pulang nanti”
#ringggg,bell berbunyi .dora berlari kearah kelas nya.
“serius dor???!!”(setengah berteriak)
“serius man”
(ah sial)ternyata dora serius batinku.
pak sahrodi pun mengakhiri kelasnya.seisi kelas berhamburan,dia yang dari tadi menunggu tetap tenang,aku memperhatikan dia dari jauh dari kursi paling belakang,perlahan ku masukkan buku2 ke tas.kini aku melangkah keluar kelas,tepat di depan pintu,dia pun berdiri tak lagi menyandarkan badannya di tiang dan mulai bersuara.
“dora dah ngomong kan man?”
aku hanya bisa mengangguk.
“ga keberatan kan?”
aku tersenyum.
“ga lah emm”
kami berjalan kearah parkiran tanpa berkata sedikitpun,motor ku pun kini telah siap mengantarkan dia kerumah nya.
“naik em”
“ok. .” tangan kanan nya melingkar di perutku.
kami melaju di atas motor,pelan.angin pun membelai perlahan.
"asli mana em??"
"sunda man"
"ohh bukan asli kaur??"
"papa kaur mama sunda,kamu sendiri asli mana??"
"lahir di tangerang si,tapi sama sekali ga ngerti budaya situ,jadi kalau di tanya asli aku bingung em"
kembali terdiam.jadi lah itu percakapan yang kaku.
motor terus melaju,hingga tiba di sebuah rumah dengan pagar merah.
emma pun turun.
"makasih ya man" senyum nya tenang,menenangkan.
"ya sama-sama"aku membalas senyum nya.
aku memutar motor ku,dan pandangan nya mengikuti sampai aku tak terlihat lagi.
sementara aku pergi pulang dengan senyum di sepanjang jalan.
sang gadis hanya tersenyum tipis,tetap tenang.
setengah kelas memalingkan pandangan nya kearahku,aku berlaga tak tau apa-apa.
ingatan membawa ku pada percakapan di waktu sebelum bell istirahat berbunyi.
(menepuk pundak ku)”eh man tadi gw dah ngomong ma emma kaya nya respon nya baik man”
“emmm iya apa??”(tak percaya)
“pokok nya dia minta anterin pulang nanti”
#ringggg,bell berbunyi .dora berlari kearah kelas nya.
“serius dor???!!”(setengah berteriak)
“serius man”
(ah sial)ternyata dora serius batinku.
pak sahrodi pun mengakhiri kelasnya.seisi kelas berhamburan,dia yang dari tadi menunggu tetap tenang,aku memperhatikan dia dari jauh dari kursi paling belakang,perlahan ku masukkan buku2 ke tas.kini aku melangkah keluar kelas,tepat di depan pintu,dia pun berdiri tak lagi menyandarkan badannya di tiang dan mulai bersuara.
“dora dah ngomong kan man?”
aku hanya bisa mengangguk.
“ga keberatan kan?”
aku tersenyum.
“ga lah emm”
kami berjalan kearah parkiran tanpa berkata sedikitpun,motor ku pun kini telah siap mengantarkan dia kerumah nya.
“naik em”
“ok. .” tangan kanan nya melingkar di perutku.
kami melaju di atas motor,pelan.angin pun membelai perlahan.
"asli mana em??"
"sunda man"
"ohh bukan asli kaur??"
"papa kaur mama sunda,kamu sendiri asli mana??"
"lahir di tangerang si,tapi sama sekali ga ngerti budaya situ,jadi kalau di tanya asli aku bingung em"
kembali terdiam.jadi lah itu percakapan yang kaku.
motor terus melaju,hingga tiba di sebuah rumah dengan pagar merah.
emma pun turun.
"makasih ya man" senyum nya tenang,menenangkan.
"ya sama-sama"aku membalas senyum nya.
aku memutar motor ku,dan pandangan nya mengikuti sampai aku tak terlihat lagi.
sementara aku pergi pulang dengan senyum di sepanjang jalan.
No comments:
Post a Comment