Laman

Thursday, June 2, 2016

Tarian paling bahagia


               Tarian paling bahagia
sudah seminggu rendy di palembang, rendy tetap mengajar les gitar di sebuah studio kecil di palembang namun siang hari diiisi rendy dengan aktivitas baru yaitu bekerja di kantor paman nya.

‘halooo ruru, ru aku sekarang di palembang lhoo’
itu tulisan pesan singkat rendy kepada sahabat nya ruru.
ruru pun segera menelpon rendy.
“ o gitu ya, aku ga di kasih tau, jahat dasar, aku nanya lusy, lusy Cuma senyum-senyum” ruru segera memburu rendy dengan banyak kata dengan nada sebal.
“hehehe, biar surprise” rendy ketawa.
“surprise apaan ren, kamu ninggalin aku, siapa yang nemenin aku kemana-mana lagi?”
“lah kan ada lucas ru”
“kamu kapan pulang?”
“aku belum tau ru, lagian palembang seru ru, kamu kesini aja ru, hehehe” rendy kembali tertawa.
“yaudah nanti kalau aku libur aku kesitu ya,kamu baik-baik ya ren di situ”
“ok ruru, kamu juga baik-baik di situ ya”
telpon pun di matikan, rindu biar lah menguap bersamaan waktu , pasti lama-lama terbiasa jauh dari ruru.

rendy meneruskan aktivitas pagi ini, rendy pergi menuju ke kantor paman nya,sepeda pixie jadi tunggangan baru nya, karna motor klx nya ada di jakarta, sambil bersepeda tak lupa sebatang rokok mild di tangan nya,dasar rendy.

 ....
sore di brown cafe
“parah kamu lus, ternyata rendy pergi ke palembang, dia kerja di kantor paman nya kan?”
“sudah di kabarin ma rendy ya?” lusy tertawa.
“iya kemaren di kirim pesan, langsung aku telpon kan lus”
“abis rendy sendiri yang bilang jangan kasih tau soal nya dia mau kasih tau sendiri ru”
“emang kenapa harus ke palembang si? Dan ga ngabarin aku lagi, sebel” ruru terlihat sedikit kesal.
“untuk itu rendy pasti punya alasan”
ruru pun Cuma ngangguk-ngangguk.
“emang alasan nya apa lus?”
“ya aku ga tau lah ru, rendy ga cerita” seraya itu lusy tersenyum

‘dia suka sama kamu ru, dan sekarang berusaha menjauh, tapi bisa seberapa jauh? Rendy sudah jatuh terlalu dalam ke kamu ru’
lusy membatin

lucas pun datang dari pintu depan,berjalan mendekati ruru dan segera bibir lucas mendarat di kening ruru.
“hai lusy”
“hai lucas” lusy membalas teguran lucas.
lucas yang datang dengan kemeja merah maroon terlihat rapi,dia baru pulang kantor.

menikmati dua gelas hangat coklat dan dua cake crim vanilla,dari jauh sepasang kekasih ini kelihatan mesra tertawa dengan saling bergandengan tangan,iya ruru dan lucas memang nampak serasi.

dari balik meja bartender bitbit memperhatikan
“mesra ya?” lusy bertanya ke bitbit
“iya, emang dah cocok kali ya, mungkin” bitbit mengangkat bahu nya
“si rendy lagi an kelamaan”
“emang rendy pernah ngomong sesuatu sama kamu lus?”
“belum sih, tapi mata nya itu lho, kan aku bisa liat bit” lusy melihat tatapan tulus di mata rendy ketika di sebutkan nama ruru.
Ruru dan lucas pun mendekati meja bartender mereka berdua pamit kepada lusy dan bitbit,karna hari sudah malam,waktu nya ruru pulang.

sedan hitam mercedes s class lucas melaju pelan di jalanan yang lengang,lampu-lampu jalanan seperti berlarian mengejar mereka.
“ru..”
“iya cas”
“aku mau ngelamar kamu,minggu depan aku dateng bareng keluarga ke rumah kamu”
“apa? Ni kamu serius?”
“serius lah”
“lah kamu ga nanya jawaban aku dulu?” ruru tersenyum heran
“ jawaban nya minggu depan aja” lucas tersenyum dengan manis.

perasaan seorang gadis terharu sesak penuh bahagia,ruru kan melepas masa lajang nya dengan pangeran impian nya si pembawa magic, lucas
kini mimpi indah tentang cinta itu jadi nyata
.........

“awas ya kalau ga datang rendy, aku ga mau negur kamu lagi seumur hidup”
“iyaa ruru, aku pasti dateng,bawel”
“ok, nyanyi ya, siapin lagu-lagu romantis buat aku sama lucas”
“iya tuan putri”
“yaudah, aku tunggu di jakarta ya, bye rendy”
telpon pun di matikan

sebatang rokok mild putih keluar dari kotak nya,di bakar dan kini asap nya sudah bermain di paru-paru rendy.
satu-satu nya perempuan tempat dia meletakkan hati dan cinta nya akan menikah minggu depan.
kenangan-kenangan bersama ruru kini terlintas lagi dalam benak nya, cinta yang tak pernah terucap ,tulus hanya ruru yang dia tunggu.

keadilan,yang selalu di pertanyakan tak juga muncul, karna adil jadi relatif tergantung dari mana kau melihat nya,tak adil bagi yang bersedih dan kehilangan namun jadi sangat adil untuk yang sedang berbahagia.
takkan ada adil di pengadilan dunia,karna semua isi pengadilan adalah manusia dengan nafsu dan naluri yang sama.
maka biarkan putusan dari pengadilan langit yang membawa keadilan.

rendy menggulung kemeja biru gelap  nya,menatap jalan yang mulai ramai maklum jam pulang kantor.
diambil nya lagi rokok mild nya,berharap bisa sedikit melupakan hasrat nya untuk ruru.
awan sore orange,keramaian,udara, kenangan ,cinta persahabatan, senyum manis itu.
................

 cafe brown di sulap menjadi sebuah tempat resepsi pernikahan.
ruru bagaikan ratu di singgasana,dengan gaun pengantin yang indah.
lucas juga seperti raja di atas situ,dengan setelan jas lengkap.

semua nampak rapi hari itu dengan pakain formal
lusy dan bitbit sedikit sibuk mengatur karyawan nya

terlihat rendy mengambil gelas berisi minuman dengan irisan buah,menatap ruru dari balik keramaian, rendy bisa melihat di mata ruru,sebuah kebahagiaan.
rendy hari ini terlihat lebih rapi,rambut dengan gel disisir ke belakang, celana slimfit panjang hitam,kemeja putih lengan panjang serta jas hitam dan dasi berwarna hitam terlihat sangat rupawan.

rendy berjalan pelan menembus keramain,menuju belakang cafe.
sampai di belakang cafe seperti biasa rendy membakar rokok mild nya.
belum lama berselang sebuah tepukan di bahu rendy membuyarkan lamunan nya.
lusy dan bitbit.
“ren” lusy membuka pembicaraan, mata nya dalam
rendy hanya tersenyum
bitbit menepuk pundak sahabat nya itu,seraya tersenyum.
jelas lusy dan bitbit tau bagaimana kalut nya perasaan rendy saat ini.
“matiin rokok nya,kalau ruru tau dia bakal ngomel”
rendy hanya tersenyum menjatuh kan rokok ke tanah seraya sepatu pantofel menginjak puntung rokok yang jatuh tadi.
“ayo lah ren” bitbit menggerakkan kepala nya ke arah pesta pernikahan,mengajak rendy tetap tegar berdiri menyelesaikan hari ini.
rendy menarik nafas dalam,di sekat nya sedikit mata nya yang mengembun.

langkah 3 sahabat itu terdengar lembut menuju atas panggung kecil yang telah di persiapkan.
bitbit duduk di depan grand piano
ada iwan memegang bass
dan rendy membuka jas nya,bersiap di depan mic,gitar di sandang berda di posisi belakang badan  dengan headstock gitar menghadap ke bawah.
lusy menatap dari agak jauh dan memberi kode kepada karyawan nya,tak lama lampu meredup warna coklat nampak mendominasi membawa kesan romantis.

rendy mengendurkan kerah kemeja dengan tangan kanan nya
diam sejenak,tamu yang hadir menunggu
“tepuk tangan untuk yang sedang berbahagia dan semoga berdua selama nya hingga waktu nya”
riuh tepuk tangan dari tamu undangan
setelah tepuk tangan mereda,kembali rendy terdiam sejenak,tamu kembali menunggu
rendy lalu mengarahkan seluruh jari nya kepada  lucas yang ada di atas pelaminan, tak lama seluruh  jari nya mengarah ke ruru, lalu dengan ke dua tangan nya rendy mengajak kedua pasangan itu untuk turun mendekat ke panggung.

lucas menuntun ratu nya turun dari singgasana,dengan pandangan teduh si pembawa magic menggenggam tangan ruru.
kini lucas dan ruru ada di depan panggung kecil
rendy memberi kode ke bitbit,piano mulai berdenting manis dengan bass yang menambah suasana  romantis.

when were young
adele

Everybody loves the things you do
From the way you talk
To the way you move...
Everybody here is watching you
'Cause you feel like home
You're like a dream come true

But if by chance you're here alone
Can I have a moment?
Before I go?
'Cause I've been by myself all night long
Hoping you're someone I used to know

You look like a movie
You sound like a song
My God
This reminds me, Of when we were young


Let me photograph you in this light
In case it is the last time
That we might be exactly like we were
Before we realized
We were sad of getting old
It made us restless
It was just like a movie
It was just like a song

I was so scared to face my fears
Cause nobody told me that you'd be here
And I swore you moved overseas
That's what you said, when you left me

You still look like a movie
You still sound like a song
My God, this reminds me
Of when we were young

Let me photograph you in this light
In case it is the last time
That we might be exactly like we were
Before we realized
We were sad of getting old
It made us restless
It was just like a movie
It was just like a song

When we were young...
(When we were young)
When we were young...
(When we were young)

It's hard to win me back
Everything just takes me back
To when you were there
To when you were there
And a part of me keeps holding on
Just in case it hasn't gone
I guess I still care
Do you still care?

It was just like a movie
It was just like a song
My God, this reminds me
Of when we were young

When we were young...
(When we were young)
When we were young...
(When we were young)

Let me photograph you in this light
In case it is the last time
That we might be exactly like we were
Before we realized
We were sad of getting old
It made us restless
I'm so mad I'm getting old
It makes me reckless
It was just like a movie
It was just like a song
When we were young

dari awal lagu di mulai,kedua tangan lucas melingkar di pinggang ruru dan tangan ruru melingkar di pundak lucas, wajah mereka di dekatkan saling tersenyum satu sama lain,terbawa suasana lagu yang di bawakan rendy, tanpa suara namun mereka berdua saling berjanji untuk setia terungkap dari air mata ruru yang mulai menetes dan dengan sigap lucas menghapus dengan penuh kelembutan,sebuah romantisme tanpa batas.

sepanjang lagu juga rendy menatap yang sedang terhanyut dalam tarian penuh kasih sayang,tarian di hari paling bahagia ruru.
sementara rendy sibuk dengan tarian di dalam hati nya, tarian cinta yang tak pernah tersampaikan untuk ruru.
mata rendy juga tak bicara banyak hanya berharap kisah ini bisa di tulis ulang dan rendy lah yang jadi pemicu senyum ruru.

cinta selalu seperti itu dalam suatu cerita,takkan semua tokoh bahagia.
namun sama seperti putaran jam,kisah akan selalu bisa berubah dimana tuhan telah mengatur dengan baik.
selalu ada pengharapan dari tindakan baik,pemikiran bersahaja dan sebuah doa yang tulus.