HANDUK TERKUTUK
Pagi hari biasa,semua biasa,hari minggu
biasa dan jadi ga biasa saat gua bangun buat cuci muka di kamar mandi.gua ke
kamar mandi dengan haru biru penuh gairah birahi memburu mencumbu memadu nafsu
(mau ngapain ni si?).gue cuci muka dengan beringas nya.setelah cuci muka gua
baru sadar lupa bawa anduk,dan gua menemukan cahaya ketika menatap anduk putih
bersih yang tergantung di kamar mandi “sikat boss” itu yang ada dalam benak
gua,setelah beberapa detik gua menatap handuk itu akhir nya jadi lah dia
mendarat di muka gua.gua berkaca,mantap muke gue bercahaya penuh dosa.
abis cuci muka gue jajan nasi uduk,perut kenyang beli koran
ke tukang koran depan.di kamar gue baca koran,mbah dateng,petaka terjadi.
“man”
“iya mbah,ono opo??”
“kamu pake anduk putih yang di kamar mandi”
“hmmmm” sambil ngangguk gue jawab
“jangan di pake lagi man”
“emang kenapa mbah??” tanya gue
penasaran
“ITU ANDUK NYA MBAH PAKE BUAT CEBOK KALO HABIS PIPIS”
gue terdiam,bingung mau jawab
apa,gue pingin bilang “bakar aja handuk terkutuk itu mbah,bakar,bakar !!!” tapi
ga jadi.
“iya mbah” gue Cuma bisa bilang itu.
Tuesday, January 21, 2014
Puncak,bogor.
udara dingin seakan memeluk mengahadirkan ke khas an puncak itu sendiri,bulan nampak indah di balut awan tipis.seorang gadis duduk di bangku ,jaket nya yang lumayan tebal itu sedikit mengurangi dingin. mata indah sang gadis basah,kini air mata mengalir melesewati pipi manis nya.memahami patah hati jadi lebih rumit bahkan untuk diri nya sendiri,dan air mata itu mungkin jawaban atas pertanyaan
“kenapa?”.
“memang kadang semua ga seperti seharus nya ya?” laki-laki seumuran nya duduk di samping clara. clara hanya terdiam. diam . . diam . . hening . . seperti takkan cukup waktu untuk memahami.
“maaf jadi bikin kamu repot ran”
tangis itu memudar,sedikit tertahan di hati nya.randy Cuma tersenyum
“yang penting kamu ga sedih lagi”
clara bersandar di bahu randy,sahabat yang di kenal ketika SMA.
udara dingin seakan memeluk mengahadirkan ke khas an puncak itu sendiri,bulan nampak indah di balut awan tipis.seorang gadis duduk di bangku ,jaket nya yang lumayan tebal itu sedikit mengurangi dingin. mata indah sang gadis basah,kini air mata mengalir melesewati pipi manis nya.memahami patah hati jadi lebih rumit bahkan untuk diri nya sendiri,dan air mata itu mungkin jawaban atas pertanyaan
“kenapa?”.
“memang kadang semua ga seperti seharus nya ya?” laki-laki seumuran nya duduk di samping clara. clara hanya terdiam. diam . . diam . . hening . . seperti takkan cukup waktu untuk memahami.
“maaf jadi bikin kamu repot ran”
tangis itu memudar,sedikit tertahan di hati nya.randy Cuma tersenyum
“yang penting kamu ga sedih lagi”
clara bersandar di bahu randy,sahabat yang di kenal ketika SMA.
jakarta,10 jam lalu.
“maaf clara,aku lebih baik jujur,kamu pasti ngerti”
“mungkin memang ini yang terbaik did,aku coba ngerti”clara coba menahan sakit hati nya.
“clara im sorry”didi seperti tak percaya dia harus mengakhiri semua nya.
“its ok nan”clara berucap,
perjodohan yang di lakukan oleh orang tua didi,harus memisahkan apa yang sudah di rangkai.didi pun terluka mengakhiri pembicaraan,meninggalkan clara,menjauh. . .
“maaf clara,aku lebih baik jujur,kamu pasti ngerti”
“mungkin memang ini yang terbaik did,aku coba ngerti”clara coba menahan sakit hati nya.
“clara im sorry”didi seperti tak percaya dia harus mengakhiri semua nya.
“its ok nan”clara berucap,
perjodohan yang di lakukan oleh orang tua didi,harus memisahkan apa yang sudah di rangkai.didi pun terluka mengakhiri pembicaraan,meninggalkan clara,menjauh. . .
“tuhan pasti beri jalan nya clara,ga perlu bersedih” dalam hati randy Cuma bisa bergumam dalam hati,randy memang type cowo yang pendiam,bahkan untuk bicara cinta.
“seminggu lagi didi nikah ran”
“hmm”randy sedikit kaget mengira clara bisa mendengar yg barusan di ucapkan nya di dalam hati.
“ra,tuhan kan menunjukan rencananya,dan aku yakin itu rencana terindah”
“iya ran,aku tuhan punya rencana nya sendiri ”
malam puncak bogor yang kala itu cerah,tanpa bintang,bersembunyi harapan seorang sahabat serta hadir pula sakit atas cinta yang harus berakhir.
“seminggu lagi didi nikah ran”
“hmm”randy sedikit kaget mengira clara bisa mendengar yg barusan di ucapkan nya di dalam hati.
“ra,tuhan kan menunjukan rencananya,dan aku yakin itu rencana terindah”
“iya ran,aku tuhan punya rencana nya sendiri ”
malam puncak bogor yang kala itu cerah,tanpa bintang,bersembunyi harapan seorang sahabat serta hadir pula sakit atas cinta yang harus berakhir.
Subscribe to:
Comments (Atom)